Cerita Peserta Khitan Massal dari Meraung hingga Dipaksa Calak

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Halaman Masjid Astana kompleks Makam Sunan Bonang pada Kamis (5/9/2019), dipenuhi puluhan anak-anak kisaran usia 7-10 tahun. Rata-rata mereka belum baligh.

Kedatangan mereka didampingi orang tua dan kerabat, untuk mengikuti khitan massal dalam rangka Haul Sunan Bonang ke-510. Dari rumah peserta khitan berpakaian baju lengan panjang, bersarung, dan berpeci.

Sama seperti tahun sebelumnya, khitan tahun ini dimulai pukul 06.00 Wib. Seorang calak dan dokter dibantu asistennya, telah bersiap di lokasi. Sholawat menggema dari speaker masjid, dan semua yang hadir di halaman masjid yang dulu digunakan Sunan Bonang berdakwah.

Setiap peserta diberi pilihan, ingin khitan di dokter atau calak. Dari 71 peserta hanya empat anak yang memilih disunat dokter yang lokasinya di belakang Masjid Astana.

"Peserta khitan tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun 2018 mencapai 80 lebih," kata Panitia Khitan Massal, Faisol Rozi ketika ditemui reporter blokTuban.com di lokasi khitan.

Faisol menambahkan, 71 peserta khitan tahun ini berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban. Menurutnya jumlah peserta normal, karena khitan tidak sekadar niat tapi juga tekad dan dorongan orang tua.

Satu persatu khitan mendekat calak. Mereka dipangku seorang panitia, kemudian sang calak beraksi. Dua asisten calak sudah menyiapkan perban.

Beragam ekspresi peserta mulai terlihat. Ada yang diam, mringis, hingga meraung kesakitan. Khitan yang tak sampai 1 menit itu, berlangsung cepat. Dalam waktu 1 jam 30 menit, 71 anak tuntas disunat.

Di menit-menit terakhir, ada salah satu peserta yang meronta-ronta ingin kabur dari calak. Dia tak bisa kemana-mana karena ayah ibunya memeganginya.

"Aku gak mau disunat, takut," pekik anak asal Kecamatan Tuban itu.

Karena tenaganya masih kuat, anak tersebut harus dipegangi empat orang. Calak pun datang, dan diawali dengan kata basmallah sunat pun selesai. Khitan terakhir ini harus dipaksa, karena anak takut untuk disunat.

Anak tersebut kaget karena tak diprakirakan secepat itu. Dia lebih girang karena dapat bingkisan dari panitia berupa sarung dan baju. Sekaligus amplop berisi uang dari para donatur. [ali/rom]