Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tuban menyatakan, jumlah alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Tuban tercukupi hingga akhir tahun 2020. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan DPKP Tuban, Dharmadin Noor.
Sistem pencairan pupuk bersubsidi bagi para petani akan dipermudah. Jika sebelumnya petani mencairkan pupuk bersubsidi melalui Gapoktan, maka ke depan tidak perlu dilakukan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban telah mendata jumlah petani. Hasilnya ada sebanyak 205 ribu petani yang telah terdata di database Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban.
Kabar pengurangan stok pupuk bersubsidi yang diterima Pemerintah Kabupaten Tuban Sabtu terdengar.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, khususnya tanaman padi, Dinas Pertanian mengembangkan inovasi Jajar Legowo (Jarwo) Super.
Rata-rata petani di Kabupaten Tuban menggunakan pupuk kimia berlebih. Sebab itu, petani didorong untuk memanfaatkan pupuk organik menggantikan pupuk kimia.
Pemerintah Kabupaten Tuban akan menerima pupuk bersubsidi sebanyak 110.546 ton di tahun 2017. Dengan adanya ratusan pupuk bersubsidi yang diperuntukkan bagi petani tersebut, diharapkan mampu mencukupi kebutuhan petani saat musim bertanam tiba.
ebanyak 162 traktor siap dibagikan kepada kelompok tani (Poktan). Alat bajak sawah petani tersebut sudah terpampang di halaman depan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Tuban sejak bulan Ramadan lalu.
Luas tanam padi Kabupaten Tuban pada tahun 2015 mencapai 90 ribu hektar. Dari luas tersebut, saat panen per hektarnya mencapai 62 kuintal.
Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dalam meningkatkan potensi peternakan di tengah masyarakat mulai bergeliat. Sedikitnya, tiga dari 20 kecamatan di Tuban ditunjuk sebagai pilot project atau percontohan untuk Sentra Peternakan Rakyat (SPR) khususnya ternak sapi.
