Trump Akan Sahkan Kesepakatan Divestasi TikTok AS dari ByteDance

blokTuban.com - Washington, 23 September 2025 — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan menyetujui kesepakatan pemisahan (divestasi) operasi TikTok di wilayah AS dari perusahaan induknya asal Tiongkok, ByteDance. Kesepakatan ini diklaim memenuhi persyaratan undang-undang yang disahkan tahun 2024, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada Senin (22/9).

Dalam struktur baru tersebut, ByteDance disebut hanya akan memiliki kurang dari 20% saham di TikTok AS. Kendali penuh atas platform video pendek itu akan dipegang oleh gabungan perusahaan asal AS dan investor global, termasuk sejumlah nama besar yang belum diumumkan secara resmi.

Perusahaan teknologi Oracle dan firma investasi Silver Lake telah dipastikan menjadi bagian dari investor dalam kesepakatan ini. Selain itu, tokoh-tokoh ternama seperti Lachlan Murdoch (media), Larry Ellison (pendiri Oracle), dan Michael Dell (Dell Technologies) disebut akan terlibat sebagai investor Amerika Serikat.

Data Pengguna AS Akan Disimpan di Server Oracle

Sesuai dengan ketentuan hukum, seluruh data pengguna TikTok di AS nantinya akan disimpan secara eksklusif di infrastruktur komputasi awan (cloud) milik Oracle. Langkah ini dilakukan untuk menjawab kekhawatiran keamanan nasional yang sebelumnya menjadi alasan utama pemerintah AS mendorong pemisahan TikTok dari ByteDance.

Meski demikian, pihak pemerintah AS tidak akan memiliki saham atau kursi dewan dalam entitas baru TikTok AS. Belum ada kejelasan juga apakah pemerintah AS akan menerima bentuk kompensasi finansial dari kesepakatan ini.

“Kesepakatan ini akan diumumkan secara resmi melalui perintah eksekutif oleh Presiden Trump dan akan mencakup penundaan penegakan hukum selama 120 hari ke depan untuk memberi waktu penyelesaian transaksi,” ujar pejabat Gedung Putih dalam konferensi pers yang dikutip Reuters.

Disetujui Tiongkok, Tapi Masih Perlu Dokumen Tambahan

Pemerintah AS mengklaim telah mendapatkan sinyal persetujuan dari Tiongkok terhadap kesepakatan ini. Namun demikian, masih dibutuhkan dokumen pelengkap dari kedua belah pihak sebelum proses finalisasi dapat diselesaikan.

Sementara itu, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik negosiasi komersial yang dilakukan secara produktif dan sesuai prinsip pasar. “Kami berharap kesepakatan ini dapat mematuhi hukum dan regulasi Tiongkok serta memperhatikan kepentingan kedua belah pihak,” bunyi pernyataan resmi Kedubes Tiongkok, seperti mengutip Reuters.

Upaya Hindari Pemblokiran TikTok di AS

Sebagai informasi, pada awal 2024 lalu, Kongres AS mengesahkan undang-undang yang mengancam akan memblokir TikTok di wilayah Amerika Serikat mulai Januari 2025, jika kepemilikan ByteDance atas aset-aset TikTok di AS tidak dijual.

Dengan lebih dari 170 juta pengguna di AS, TikTok menjadi perhatian besar di tengah ketegangan geopolitik dan persaingan teknologi antara AS dan Tiongkok. Pemerintahan Trump sebelumnya telah beberapa kali menunda penerapan undang-undang ini sambil menunggu proses divestasi selesai.

Jika kesepakatan ini berjalan lancar, hal ini akan menjadi salah satu langkah penting dalam meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia dan memberi harapan pada kelanjutan operasi TikTok di AS.(*)

Sumber: Reuters