Gelombang MJO Picu Peningkatan Hujan di Jawa Timur

Reporter : Dahrul Mustaqim 

blokTuban.com - Wilayah Jawa Timur diprakirakan telah memasuki musim hujan, dengan beberapa daerah kini berada pada puncaknya. 

Fenomena gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) yang melintasi Jawa Timur memicu peningkatan pertumbuhan awan penghujan.  

Kepala BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. 

"Hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es mungkin terjadi selama periode ini," ujar Taufiq dalam keterangan resmi, Rabu (4/12/2024). 

Selain itu, aktifnya Monsun Asia dan hangatnya suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur turut meningkatkan suplai uap air ke atmosfer, yang mendukung pertumbuhan awan penghujan.  

BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. 

Wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing diingatkan untuk lebih siaga terhadap dampak seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.  

Masyarakat diminta untuk memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di [stamet-juanda.bmkg.go.id](https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/mcrc.html) serta informasi peringatan dini 3 harian dan 2-3 jam ke depan yang juga tersedia di situs BMKG Juanda.  

Peningkatan kewaspadaan diharapkan dapat meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung selama puncak musim hujan ini. [Rul/Ali]