Petani Tuban Tolak Pembangunan Pabrik Gas di Lahan Pertanian Produktif

Reporter : Dwi Rahayu 

blokTuban.com - Sekelompok petani di Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, memprotes rencana proyek Onshore Receiving Facilities (ORF) oleh Krisenergy Ltd pada Minggu (7/7).

Para petani ini menolak rencana pembangunan pabrik gas yang akan memanfaatkan lahan pertanian produktif di desa mereka, karena khawatir hal tersebut akan mengancam mata pencaharian mereka.

Lebih dari 30 petani dari Desa Dawung menyuarakan penolakan mereka saat berunjuk rasa di lahan pertanian yang akan terdampak proyek tersebut.

Sudirman, koordinator aksi, menyatakan bahwa seluruh petani di Desa Dawung menolak keras pembangunan ORF karena khawatir proyek tersebut akan merusak lingkungan.

"Semua petani tetap pada pendiriannya untuk menolak pembangunan pabrik gas Krisenergy," tegas Sudirman kepada wartawan.

Ia juga menekankan bahwa pembangunan pabrik gas ini akan menggusur lahan pertanian produktif di Desa Dawung dan Kradenan, yang merupakan sumber penghidupan bagi para petani.

"Lahan ini adalah satu-satunya sumber penghidupan bagi keluarga kami. Jika kami dipaksa menjual tanah ini, kami tidak tahu harus bagaimana. Kami orang desa, pekerjaan kami hanya bertani," ungkapnya.

Sebanyak sekitar 24 hektar lahan pertanian produktif di dua desa tersebut akan digusur untuk pembangunan pabrik gas milik Krisenergy. Sawah-sawah ini biasanya bisa panen tiga kali setahun dengan hasil sekitar 750 ton gabah per tahun.

"Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa lahan produktif harus dimanfaatkan untuk stok pangan Indonesia. Tapi di sini malah akan digusur," keluhnya.

Sudirman juga menuding bahwa sosialisasi proyek pabrik gas ini tidak transparan dan ada upaya memecah belah masyarakat yang terdampak.

"Apa yang dilakukan Krisenergy sangat mengecewakan. Mereka sempat menyampaikan baru akan masuk, dan ada undangan di balai Desa Kradenan. Kami menunggu hingga delapan bulan, tapi tiba-tiba mereka datang dengan peralatan dan pegawai ke lahan warga," tandasnya. [Dwi/Ali]