Ingin Salat Tarawih, Warga Widang Harus Terjang Banjir untuk Bisa Sampai Musala

Reporter      : Savira Wahda Sofyana

 

blokTuban.com  - Meski awal bulan Ramadan harus dihadapkan dengan situasi banjir, karena meluapnya sungai Bengawan Solo, namun masyarakat di Kabupaten Tuban tetap bersemangat untuk beribadah.

 

Hal tersebut, salah satunya terpantau di Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Puluhan warga nampak berbondong-bondong untuk menerjang banjir, demi bisa melaksanakan ibadah salat tarawih di musala di kampungnya.

 

Nampak, kedalaman air banjir yang menutupi jalan desa setempat bervariasi, mulai dari semata kaki hingga sebetis orang dewasa.

 

Salah seorang warga setempat, Khomsatun mengatakan jika situasi ini sudah ia hadapi sejak malam pertama salat tarawih, yaitu pada Senin (11/3/2024) lalu.

 

"Banjir ini sudah sejak hari Senin kemarin mbak, naiknya air sangat cepat. Jadi malamnya saat hari pertama tarawih itu jalanan sudah penuh air," katanya kepada blokTuban.com, Rabu (13/3/2024) malam.

 

Kendati demikian, lanjutnya, kondisi ini tidak menyurutkan semangatnya untuk melakukan ibadah pada bulan ramadhan. Justru, hal ini sebagai pemantik semangatnya untuk terus beribadah.

 

Sebab menurutnya, momen Ramadan hanya terjadi satu tahun sekali. Sehingga, banyak orang berlomba-lomba meningkatkan amal ibadahnya.

 

"Enggak kendor, malah bikin semangat. Berangkat bareng-bareng saat banjir seperti ini, semoga bisa menambah pahala kita," jelasnya.

 

Meski begitu, perempuan berusia 46 tahun ini berharap agar banjir yang melanda desanya sejak dua hari terakhir ini segera surut, sehingga tidak menggangu aktivitas masyarakat setempat. [Sav/ono]