Punya 115.094 UMKM, Bupati Tuban Terima Penghargaan Pembina Koperasi Andalan

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Disaksikan langsung Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menerima penghargaan sebagai pembina koperasi andalan di Jakarta, Rabu (12/7/2023). 

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Sri Untari Bisowarno pada Puncak Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-76.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diterima. Penghargaan tersebut sebagai wujud kerja keras dan sinergitas antara Pemkab Tuban bersama seluruh insan koperasi di Kabupaten Tuban. 

“Penghargaan ini menjadi kado indah pada peringatan Hari Koperasi tahun 2023 bagi masyarakat Kabupaten Tuban, khusus insan koperasi,” jelasnya.

Sesuai arahan pemerintah, Lindra menerangkan Pemkab Tuban terus memaksimalkan potensi daerah melalui program Satu Desa Satu Unggulan atau One Village One Product. Kebijakan tersebut berseiring dengan pengembangan UMKM di Kabupaten Tuban. Pada tahun 2022, tercatat jumlah UMKM di Kabupaten Tuban sebanyak 115.094 UMKM. 

Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 sebesar 70.772. Lindra juga menyerukan insan koperasi agar memanfaatkan teknologi digital. Pemanfaatan teknologi digital yang diimbangi pelibatan generasi milenial sangat diperlukan guna mendukung kemajuan teknologi. 

“Inovasi dan digitalisasi menjadi kunci kemajuan koperasi di Kabupaten Tuban,” tuturnya.

MenKopUKM RI, Teten Masduki mengungkapkan peringatan Hari Koperasi ke-76 tahun 2023 menjadi momentum untuk saling bergandengan tangan dan menguatkan mewujudkan koperasi tangguh. Mengusung tema “Pemajuan Koperasi, Kunci Kesejahteraan Masyarakat”, peran koperasi diharapkan turut serta membangun ekonomi masyarakat kota dan pedesaan.

Menteri Teten Masduki menyatakan sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo saat ini pemerintah fokus melakukan pengembangan koperasi sektor riil dan program hulu hilir koperasi. Pengembangan koperasi dapat menyentuh bidang pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan, hingga UMKM. Karenanya, pemerintah daerah harus mampu mengenali potensi unggulan. 

Langkah tersebut didukung dengan komitmen pemerintah pusat dalam upaya peningkatan ekosistem koperasi dan pengembangan korporatisasi nelayan dan petani melalui koperasi.

“Tidak hanya itu, juga dikembangkan Rumah Produksi yang dikelola koperasi di beberapa wilayah guna mendukung optimalisasi potensi unggulan,” pungkasnya. [Ali]