LPG 3 Kilogram Langka, Masyarakat Tuban Kelimpungan

Reporter : Savira Wahda  Sofyana

blokTuban.com  - Keberadaan LPG berukuran 3 Kilogram, sejak beberapa hari ini terpantau langka. Pasalnya, sejumlah pengecer atau penyalur gas mini tersebut, tidak lagi berjualan karena persediaan kosong.

Hal tersebut,  salah satunya turut dirasakan oleh penjual Sempol Goreng di Kecamatan Plumpang. Menurut pengakuannya, sudah beberapa hari ini LPG sulit didapatkan.

“LPG memang lagi kosong semua sekarang mbak, biasanya di depan rumah saya itu jualan tapi sudah beberapa hari ini kosong. Katanya tidak dikirim dari agen yang biasa nganterin.” Ujar Yati kepada blokTuban.com, Selasa (6/6/2023) saat ditemui di lapak jualannya.

Kondisi ini, tentu membuatnya merasa resah karena penghasilannya sehari-hari bertumpu pada LPG tersebut. Oleh karena itu, berharap agar persediaan gas melon di Kabupaten Tuban, dapat kembali normal seperti sedia kala.

“Ini biasanya sehari habis mbak, jadi keliling nyari penjual LPG setiap hari. harapannya semoga stoknya bisa lancar lagi mbak dan harganya jangan sampai naik,” katanya.

Sementara penyalur LPG di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban,  Kabupaten Tuban, Suloh mengaku sudah beberapa hari ini, tidak mendapatkan kiriman dari agen lantaran adanya Libur Nasional bersamaan dengan libur akir pekan kemarin.

Selain karena telatnya pengiriman LPG dari Pertamina, kelangkaan gas ini sendiri juga disinyalir karena permintaan masyarakat yang lebih meningkat, lantaran takut jika  tidak kebagian LPG.

“Kalau tanggal merah kan memang libur nggak ada pengiriman, jadi itu yang membuat kosong. Terus masyarakat takut kehabisan LPG, akhirnya biasanya beli satu sekarang jadi tiga,” paparnya.

Kendati demikian, pria yang sudah menjadi penyalur LPG selama 12 tahun ini mengatakan, bahwa saat ini pengiriman gas dari Pertamina sudah mulai lancar, sejak hari Senin kemarin.

Lebih lanjut, Suloh juga menambahkan bahwa setiap harinya ia  selalu mendapatkan jatah LPG dari pihak Pertamina sebanyak 40 tabung, dan selalu habis terjual.

“Jatah saya per harinya 40 sesuai dengan kontraknya, jadi kalau habis ya sudah habis. Tapi memang sekarang permintaan masyarakat bertambah, jadi yang membuat langka sebenarnya ya masyarakat, karena kalau dari jatah tidak ada pengurangan,” jelasnya. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS