Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Setelah beberapa waktu lalu Tikor BPNT/BSP Kabupaten Tuban meninjau komoditas beras di tingkat kecamatan, Dinsos P3A Tuban kembali melakukan peninjauan dengan sasaran langsung ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kepala Dinsos P3A Tuban, Eko Julianto didampingi Camat Semanding, Danarji mengunjungi keluarga Darti dan Narmi warga Dusun Tlogo Desa Prunggahan Kulon yang merupakan KPM BPNT.
Peninjauan dilakukan secara mendadak, tidak direncanakan dengan sasaran diambil secara sampling dan tidak diberitahukan sebelumnya. Tujuannya untuk memastikan bantuan yang diterima KPM sesuai ketentuan dan berkualitas baik.
Berdasarkan hasil pengamatan langsung, Eko Julianto menyatakan komoditas pangan yang diterima KPM dari agen berkualitas baik dan sesuai dengan persyaratan. Masing-masing KPM menerima beras kualitas premium 15 kg, telur dan tempe dalam kondisi layak.
“Dari dua KPM yang kami kunjungi, seluruhnya memenuhi ketentuan,” sambungnya, Rabu (14/4/2021).
Eko menghimbau kepada agen dan KPM untuk mengembalikan komoditas pangan apabila mendapatkan yang tidak sesuai dengan ketentuan atau berkualitas kurang baik. Pihak agen penyalur diminta benar-benar selektif menerima komoditas pangan sebelum didistribusikan ke KPM.
Mantan Kabag Kesra Setda Tuban menegaskan sidak serupa akan terus dilanjutkan untuk memastikan dan menjamin KPM memperoleh haknya sesuai yang telah ditetapkan.
“Peninjauan dilakukan sebagai wujud komitmen pengawasan dan pengawalan dari hulu hingga hilir guna menjamin kualitasnya," ungkapnya.
Salah satu KPM BPNT, Narti mengaku senang dan bersyukur karena telah menerima bantuan tersebut.
“Bantuan yang saya terima (beras, telur dan tempe) semuanya berkualitas baik,” sambungnya.
Bantuan yang diterima akan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Narti juga berterima kasih kepada Pemkab Tuban dan Dinsos Tuban yang memperhatikan warganya. Bahkan secara langsung melihat kondisi warganya dan memastikan bantuan yang diterima berkualitas baik. [ali/ono]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published