Dampak Buruk Akibat Anak Malas Mengunyah

Reporter: -

blokTuban.com - Melihat gigi anak yang rapi, bersih, dan tidak berlubang, rasanya senang ya, Moms? Selain terlihat sedap dipandang mata, kesehatan mulutnya juga tidak perlu diragukan lagi.

Tapi untuk mendapatkan itu semua tentu Anda perlu merawat gusi dan giginya sejak bayi. Sebab, masalah kesehatan gigi bisa disebabkan oleh gen, lingkungan dan kebiasaan buruk.

Para peneliti dari Johns Hopkins Center for Functional Anatomy and Evolution juga mengungkapkan bahwa setiap manusia sebenarnya memiliki bentuk rahang yang sama saat lahir, meski tentunya memiliki perbedaan genetis. Bentuk rahang baru akan mengalami perbedaan dalam proses pertumbuhannya. Ini karena, tulang rahang bersifat plastis atau bisa berubah bentuk sebagai respons terhadap faktor lingkungan, seperti pola makan.

Ya Moms, bila sedari kecil anak memiliki pola makan yang buruk, maka hal itu bisa berimbas pada kondisi gusi dan giginya. Sebagai contoh, dalam cuitannya di Twitter drg. Dita Firdiana mengungkapkan, bila anak malas mengunyah, maka rahangnya menjadi sempit. Hal itu bisa membuat giginya bertumpuk saat dewasa.
Anak makan pedas

"Gigi yang bertumpuk bisa disebabkan oleh genetika, lingkungan dan kebiasan buruk. Nah, malas mengunyah ini masuk ke faktor lingkungan!!," tulisnya.

Lebih lanjut, kebiasaan malas mengunyah juga bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti terlalu sering makan makanan yang lembut. Akibatnya, pertumbuhan rahang anak terganggu, sehingga tidak cukup tempat untuk gigi permanennya nanti.

Ya, tekanan mekanis dari ketegangan otot di sekitar rahang saat makan maupun melakukan aktivitas sehari-hari, bisa memberi bentuk pada tulang wajah secara keseluruhan, Moms.

"Jika sering makan daging atau makanan yang keras maka akan memiliki rahang yang lebih bulat dan berukuran lebih lebar. Sementara yang mengunyah makanan yang lunak rahangnya lebih sempit," tambahnya.

Tak hanya itu, malas mengunyah juga bisa membuat gigi anak jadi mudah rapuh.

"Gizi yang masuk tidak komplit, gigi jadi mudah rapuh. Males ngunyah bikin self cleaning mekanism di mulut tidak bekerja (ludah sedikit)," tulisnya.

Ya Moms, bila anak malas mengunyah dan senang mengemut makanan, pH di dalam mulutnya menjadi tidak seimbang. Hal itu membuat gigi jadi cenderung lebih lunak, sehingga bakteri penyebab gigi berlubang bisa menyerang lebih mudah.

Efek mengunyah, lanjut drg. Dita, juga bisa berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat gigi si kecil tidak bagus, misalnya gigis, maka akan mempengaruhi kemampuannya untuk berbicara karena ada huruf-huruf tertentu yang pelafalannya membutuhkan kemampuan gigi.

"Selain masalah dalam berbicara, ada efek psikologis juga pada anak," tambahnya. Efeknya, anak menjadi tidak percaya diri dan hal itu tentunya bisa memengaruhi perkembangan sosialnya.

Menurut drg. Dita, Anda tak perlu cemas bila gigi susu anak Anda renggang. Sebab, gigi permanen ukurannya lebih besar. Artinya, kalau gigi susu rapat maka tempat untuk gigi tetapnya nanti akan berkurang sehingga menyebabkan gigi bertumpuk.

Oleh sebab itu, saat memberikan MPASI, Anda perlu menaikkan tekstur makanan anak secara bertahap. Ya Moms, hingga akhirnya di usia 1 tahun, si kecil bisa mengonsumsi makanan keluarga.

*Sumber: kumparan.com