Tambang Ilegal di Tuban Masih 40%, Setiajit Siap Bantu Urus Perizinan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Setiajit siap membantu mengurus perijznan bagi pemilik tambang ilegal di Kabupaten Tuban yang sampai saat ini masih 40 persen. Data Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dari banyaknya tambang di 20 kecamatan Kabupaten Tuban, hanya 60 persen yang kantongi perizinan.

Pria yang saat ini menjadi Kepala Dinas ESDM Jatim ini, telah berkoordinasi dengan Polda dan Polres perihal keberadaan tambang belum berijin tersebut. Pengawasan pun telah rutin dilakukan, dan upaya awal dibina terlebih dahulu.

"Memang saat ini izin ada di provinsi. Bagi yang mengurus kami akan bantu," kata Bakal Calon Bupati di Pilkada Tuban 2020, Minggu (29/9/2019).

Pemantauan tambang di Tuban paling intens dari satelit. Titik-titik warna putih wilayah pertambangan sangat jelas terlihat, dan saat dicek ternyata belum ada izinnya.

Bagi tambang rakyat silahkan juga diurus sesuai ketentuannya. Intinya pelan-pelan harus diperbaiki sesuai regulasi, supaya Tuban tidak tertinggal dengan kabupaten sekitarnya.

"Tidak hanya di Tuban, 38 kabupaten dan kota di Jatim juga kami awasi," terangnya.

Di samping itu, sebagai bakal calon Bupati Tuban Setiajit memiliki konsep pembangunan Tuban melibatkan semua golongan. Masalah atau isu strategis maupun potensi harus dikelola dengan baik. Tuban tidak bisa dipimpin hanya satu organisasi masyarakat maupun keluarga.

Oleh karena itu, semua parpol, ormas, dan elemen masyarakat diajak bergabung membangun Tuban. Karena masalahnya tidak ringan misalnya kemiskinan Tuban masih 15,3 persen, dan ini tidak bisa diselesaikan sendiri tapi harus bareng-bareng.

Adapun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tuban juga masih 60,2 persen, atau masih di bawah rata-rata provinsi. Data tersebut menunjukkan bahwa Tuban masih tertinggal dibanding kabupaten sekitarnya.

Angka pengangguran di Tuban juga menjadi fokus Setiajit, karena diprakirakan masih 32 ribuan orang. Potensi pertanian sangat luar biasa, tapi masih belum bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat seperti padi dan jagung yang langsung dijual.

Di pegunungan Kendeng juga banyak potensi yang belum dikembangkan, kecuali semen BUMN. Potensi pantai sepanjang 65 Kilometer dari Palang hingga Bancar juga butuh dikelola dengan baik. [ali/ito]