Dua Bulan Ini Warga Maibit Terima Rastra Hancur

Reporter: M. Anang Febri 

blokTuban.com - Warga desa memang identik dengan keramahan, sopan santun, dan sifat pasrah. Di Kabupaten Tuban sendiri, tak dipungkiri masih banyak warga masyarakat yang mempertahankan adat istiadat Jawa tersebut. Seperti warga di Desa Maibit, Kecamatan Rengel ini.

Saking ramahnya, apapun pemberian yang diperoleh dari program desa hingga program Kementerian Pusat diterima apa adanya. Tanpa mengeluh, maupun protes macam A, B, serta C dan seterusnya.

Bukti konkrit tersebut dijumpai blokTuban.com ketika sejumlah warga tanah Lanjar Maibit beberapa waktu lalu menerima Beras Sejahtera (Rastra). Program dari Pemerintahan Pusat, Kementerian Sosial yang dirangkul dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) yang terdapat disetiap wilayah desa itu menghimpun kelompok masyarakat bawah untuk dapat mengangkat kesejahteraan lewat PKH, biasanya membagikan sejumlah Sembako berupa beras dan telur untuk penerima.

"Ini, beras yang dapat dari program saya jual," terang Suweni, salah satu warga Maibit penerima manfaat PKH.

Suweni bertutur, sejak dua bulan terakhir ini keadaan beras yang diterima oleh warga Desa Maibit pemanfaat PKH identik remuk dan tak utuh. Padahal, Rastra yang sebelumnya disebut Raskin alias Beras Miskin diberikan kepada warga penerima harus memiliki kualitas yang bagus. Bukan malah beras yang bulirnya kecil-kecil, hancur tak karuan.

"Ya, diterima saja. Dijual ini soalnya untuk kebutuhan yang lain, nanti sebagian buat beli beras yang bagus saja," jelasnya saat sedang menjual beras jatah dari program itu ke salah satu toko desa setempat.

Sementara itu, pemilik toko juga mengomentari keadaan tersebut. Bentuk kualitas barang yang disalurkan oleh distributor PKH ke warga, dibandingkan wilayah lain terbilang beda. Seperti contoh, dengan perbandingan penerima di Desa Maibit. Sedikit saja beras terpecah kecil-kecil, warga tak akan mau menerima dan menyuruh untuk mengganti ke beras yang lebih baik.

"Orang-orang heran. Rengel itu kalau terima beras ya harus bagus, kalau hancur seperti ini nggak bakal mau. Tapi, kalau di Maibit beras cuilan begini saja tetap diterima, nggak ruwet," ungkap pemilik toko, Haji Suli sambil menunjukkan perbandingan beras.

Ditambahkannya lagi, beras dengan kualitas bagus memang sedikit mahal jika dibandingkan beras bercampur bulir kecil. Dari hal itulah, perkiraannya muncul tentang sebab buruknya kualitas Rastra yang menurun sejak dua bulan terakhir. [feb/col]