Repoter : Nidya Marfis H.

bloktuban.com - Memasuki musim panen kali ini, petani di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban terpaksa memanen jagung mereka lebih awal karena diserang hama tikus dan kekeringan. Saat ini Kabupaten Tuban tengah dilanda kekeringan hampir sebagian wilayah yang mengalami total 34 desa dari 10 kecamatan.

Sumarno(56) petani asal Desa Sidomukti lebih memilih memanen lebih awal jagungnya karena menurutnya hasil panen tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkannya.

"Mending dipanen lebih awal soalnya sekarang musim hama tikus, jagung baru numbuh sedikit sudah dimakan malah kadang tanamannya juga ikut digerogoti kalau nunggu sampai besar malah rugi banyak nanti," ungkapnya.

Hal yang sama pun dikemukakan Lina (39) yang juga lebih memilih memanen jagungnya lebih awal karena selain ada hama tikus yang menyerang tanamanya, lahan persawahannya juga mengalami kekeringan.

"Lebih memilih panen lebih awal karena sekarang banyak hama tikus dan musim kemarau sawahnya kering mau mompa air dari sungai ke sawah sudah tidak punya biaya lagi," ungkapnya.

Lina biasa menjual satu ikat jagungnya seharga Rp10.000 dalam sehari lina bisa mendapatkan uang sebanyak Rp 250.000. Biasanya pembeli membelinya untuk dijadikan makan ternaknya. [nid/col]