Tips Kostum dan Karnaval Juri RNC yang Mesti Diperhatikan

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Pelaksanaan Festival Rengel Night Carnival (RNC) yang diselenggarakan oleh RW III dan RW IV, Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban kemarin malam sukses menghibur masyarakat sekitar Rengel.

Dari kesemua peserta cat walk yang beradu skill di karpet merah, baik kategori kids maupun ketegori dewasa umum memberikan sajian terbaik mereka untuk berkompetisi perebutan juara. Namun begitu yang tak kalah penting, adalah tentang kostum dan pelaksanaan karnval itu sendiri yang harus ditingkatkan oleh para peserta RNC.

Berkaitan dengan karnaval, salah satu dewan juri, Eko Kasmo menuturkan, beberapa tips untuk pelaksanaan karnaval mendatang, bahwa karnaval adalah sebuah seni pertunjukan virtual art yang mampu memikat setiap mata penonton dengan kolaborasi-kolaborasinya.

"Rengel Night Carnival ini adalah peristiwa yang sangat luar biasa," ujar Eko Kasmo usai dilakukan penjurian petang tadi, Sabtu (1/9/2018).

Juri yang memiliki sanggar seni Karawitan itu menambahkan, sedikit tentang pemahaman karnaval. Ketika pakaian yang diangkat ke panggung, stage atau sebuah tempat pertunjukan, namanya sudah berubah memjadi kostum.

Pemakai kostum karnaval juga harus memahami karakter dari kostum yang dikenakan. Apalagi di stage panggung terdapat sebuah perform, maka antara pemakai dan kostum harus pandai memainkan kreatifitasnya.

"Secara kreatifitas sudah luar biasa. Cuma, jika sudah tampil ada proses penjiwaan yang rata-rata tak menyatu dengan kostum," jelasnya.

Beberapa sisi dapat mempengaruhi keadaan itu, sambung Kasmo, seperti ruang terlalu sempit, kadang juga pembawaan ilustrasi musik dan lainnya.

Seperti yang dicontohkan bahwa kostum mempunyai makna sendiri, seperti Gambyong Tari Anom. Seorang Gambyong Tari Anom yang menggunakan kostum warna kuning dan hijau, adalah sebagai filosofi Tari Sinom.

"Maka ekspresi yang dimunculkan ialah sumringah dan penuh mesem (senyum)," terangnya.

Ditambahkan oleh juri lain asal Rembang-Jawa Tengah, peraga kostum harus tau apa yang mesti dilakukan dengan kostumnya sendiri. Di sinilah pengetahuan tentang kostum diterapkan dengan nyata.

"Desainer mencari bentuk dan kostum, sedangkan peraga harus banyak tahu tentang kostum yang dipakai," kata Arifin, juri asal Rembang.

Dewan juri terakhir, Kun Baehaqi melengkapi dengan motivasi dan apresiasi kepada seluruh peserta yang berpartisipasi dalam agenda puncak Festival Kampumg Merdeka itu.

"Membawakan kostum dan karakter harus tetap dipertahankan," ujar lelaki yang akrab disapa Haqi itu. [feb/rom]