Perkuat Kebersamaan Warga Kendalrejo Melalui Sedekah Bumi‎

Reporter: M. Anang Febri

b‎lokTuban.com -‎ Terdapat banyak macam cara ‎untuk membuat sekelompok masyarakat ataupun warga desa menjadi kompak, gotong royong dalam perihal serta laku positif dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk merealisasikan hal tersebut, bisa dilakukan melalui sebuah kegiatan, termasuk juga melalui media kebudayaan dan sedekah bumi.

Adalah Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko yang mana masyarakatnya bisa digerakkan dengan unsur budaya dan tradisi. Wilayah yang berada di ujung selatan Kabupaten Tuban itu tetap mempertahankan warisan leluhur, dengan sedekah bumi dan pagelaran seni budaya untuk mempersatukan masyarakat.

"Semuanya dilakukan dari desa untuk desa.‎ Seperti sedekah bumi dan pertunjukan seni kemarin, setiap tahun kita adakan dengan tujuan supaya masyarakat bisa lebih kompak dan gotong royong untuk kebersamaan desa," buka Kepala Desa (Kades) Kendalrejo, Moh. Sihabuddin saat berada di kantor balai desa setempat, Jumat (27/7/2018).

Puluhan tahun, jauh sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia, masyarakat yang bermukim di tanah moyang Kendalrejo setahun sekali pasti menggelar sedekah bumi berikut pagelaran seni. Baik kesenian wayang, karawitan, maupun langen tayub.

Menurutnya, cara meningkatkan pembangunan sebua‎h desa bisa diawali dengan menggerakkan seluruh lapisan masyarakat, dengan memperkuat hubungan baik antara pejabat desa, pemuda dan warga demi satu tujuan, yakni terus menjadi lebih baik. Seperti visi-misi desa 'bersama kita kuat, bersama kita ‎mampu, bersama kita membangun Kendalrejo lebih baik‎'.

"Jika hiburan, masyarakat ingin pengajian kita turuti. Sebagian lagi ingin hiburan tradisi juga kita adakan. Kalau hiburan-hiburan seperti itu bisa sampai pagi dini hari," tambahnya.

Selain itu, Pemdes juga memiliki tradisi ‎lain yang pokok tujuannya mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan. Setiap tanggalan Jawa, yakni malam Selasa Kliwon, seluruh masyarakat desa berbondong mengikuti Istighosah yang dipusatkan di Balai Desa Kendalrejo.

Perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga dari bidang latar belakang ‎yang beda berkumpul jadi satu untuk membahas kelangsungan desa. Semua persoalan, masalah ataupun usulan dipaparkan dan dijawab sesuai bidang keahlian masing-masing.

"Selain melestarikan budaya, kesenian tradisional juga bisa mengenalkan lagi generasi muda terhadap ‎kebudayaan asli kita. Lewat hal itu, gotong royong, kebersamaan, kekompakkan, dapat terjalin erat antar semua," pungkasnya kepada blokTuban.com. [feb/ito]‎