Macam-macam Kemerdekaan atau Kebebasan

Oleh: Mochamad Nur Rofiq  

blokTuban.com - Kemerdekaan atau kebebasan itu ada beberapa macam. Antara lain kemerdekaan individu, berorganisasi, ekonomi, dan politik. Suatu bangsa tidak mungkin berdiri kokoh tanpa kemerdekaan atau kebebasan dalam empat bidang tersebut.

Kemerdekaan individu, disebut juga kebebasan pribadi, yang merupakan persoalan yang sangat penting. Dengan adanya kemerdekaan individu ini, dapat tercipta kemerdekaan organisasi. Sebab, organisasi itu terdiri dari banyak individu. Karena itu, kemerdekaan organisasi tidak akan terwujud kecuali dengan adanya kemerdekaan individu-individu dalam organisasi tersebut. 

Oleh sebab itu, satu bangsa yang ingin merdeka harus berjuang keras mendidik tiap-tiap individu dengan pendidikan yang bersifat independen. Agar supaya terbentuk kelompok independen, mereka terdiri dari individu-individu tersebut.

Kemerdekaan individu itu meliputi kebebasan berbicara, menulis, mencetak, dan mengemukakan gagasan atau pendapat secara terbuka, tanpa ada pengawasan, kontrol atau tuntunan, dengan syarat semua itu tidak mengganggu atau menodai kebebasan orang lain.

Setiap orang bebas menganut ideologi yang dia kehendaki, baik ideologi keagamaan, ilmu pengetahuan, politik, maupun sosial. Bebas pula menyebarluaskan semua itu, asal tidak menimbulkan perpecahan dikalangan rakyat. Dan membelanjakan atau mentasarufkan kekayaan berupa uang tanah bangunan dan lainnya, dengan catatan perbuatan yang dilakukan tidak menjurus pada pemborosan secara bodoh. Kalau dia sampai menjurus pada tindakan yang bodoh, maka dia harus dinyatakan sebagai Mahjur Alaihi, yakni dilarang membelanjakan hartanya.

Kesimpulan bahasa tentang kebebasan individu adalah, bahwa kebebasan individu itu suatu kebebasan yang tidak boleh benturan dengan kebebasan orang lain. Oleh sebab itu setiap orang atau individu wajib menjaga kebebasan orang lain sebagaimana dia menjaga kebebasan diri pribadinya.

Kemerdekaan berorganisasi, maksudnya adalah setiap golongan itu memiliki hak mengadakan pertemuan atau rapat di mana saja, dan kapan saja. Kecuali jika dipersenjatai, maka harus dilarang. Sebab perbuatan golongan atau organisasi yang mengadakan rapat dengan membawa senjata tersebut, barangkali dapat menimbulkan tindakan yang melanggar arti kebebasan yang sejati. 

Di samping itu setiap golongan memiliki hak untuk mendirikan berbagai organisasi yang berbeda-beda visinya, baik organisasi yang bergerak di bidang keilmuan, kesusastraan, keagamaan, perindustrian, sosial, maupun politik. Dengan syarat, peraturan dan undang-undangnya sesuai dengan aturan dan undang-undang yang telah digariskan oleh pemerintah.

Oleh sebab itu orang yang duduk di majelis pmerintahan tersebut, harus terdiri dari orang-orang yang dikenal independen, berpengetahuan luas, jujur, baik pendapatnya dan sehat akal serta pikirannya. Agar supaya mereka tidak menetapkan undang-undang yang membelenggu kebebasan atau kemerdekaan rakyat dan bertentangan dengan kepentingan.

Kemerdekaan ekonomi. Kebebasan di bidang ekonomi merupakan kebebasan rakyat dalam bidang materi. Apabila rakyat tidak diberi kebebasan di bidang perdagangan, pertanian, pendirian pabrik, dan eksplorasi tambang, untuk memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang terkandung dalam bumi, maka kehidupan rakyat ini sama halnya dengan orang yang ditawan dan lehernya diikat dengan tali.

Sementara kedua ujung tali tersebut, dipegang oleh dua orang yang kuat, berbadan kekar, yang selalu menakut-nakutinya akan menarik dua ujung tali itu, hingga mencekiknya, dan kedua orang itu mengancamnya pula dengan kematian. Demikianlah orang tawanan itu hanya bisa menanti kematiannya di setiap saat.

Sesungguhnya orang Eropa itu bisa menguasai sumber kekayaan atau perekonomian, setelah mereka berhasil melepaskan belenggu-belenggu yang mengikat kebebasan dan kemerdekaan perekonomian di samping kebebasan kebebasan di bidang lain. Sekarang ini, perekonomian bangsa-bangsa timur berada di tangan mereka, bangsa Eropa. 

Apabila bangsa Eropa itu hendak membunuh bangsa timur, agaknya tidak sulit. Mereka cukup menghentikan ekspor barang-barang mereka ke negara-negara timur dan menarik kembali uang atau modal modal yang mereka investasikan di negara-negara bangsa timur.

Sebenarnya negara kita ini kaya, banyak kekayaan alamnya. Hanya saja miskin sumber daya manusia atau tenaga yang sanggup mengelola kekayaan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan rakyat yang belum tercukupi.

Orang-orang asing itu berdatangan ke negeri kita, lalu membeli atau menyewa tanah-tanah kita untuk diambil hasilnya. Mungkin juga, mereka itu mendapatkan hak istimewa atau khusus mengelola dari pihak pemerintah, lalu mereka mengembangkan kawasan-kawasan tertentu di negara kita ini, dan melakukan eksplorasi tambang-tambabang yang terdapat dalam perut bumi, yang menghasilkan miliaran emas dan perak. Sementara kita, masih tetap tidak peduli, bersenang-senang, menuruti hawa nafsu, dan masih saling bertengkar memutus tali persatuan.

Kemerdekaan berpolitik, maksudnya setiap bangsa bebas dengan sebebas-bebasnya menentukan segala persoalannya sendiri, tanpa ada ikatan atau tekanan bangsa lain. Berarti bangsa itulah yang berkata sepenuhnya, menetapkan peraturan, dan undang-undang yang sesuai dengannya. 

Mereka juga bebas membuat perjanjian apa saja dengan bangsa manapun, menetapkan pajak, cukai barang-barang dari negara-negara asing yang masuk. Bahkan mereka bebas membuat perluasan dan peningkatan produksi sektor pertanian, perekonomian, perindustrian nasional dan lain-lainnya, yang diperlukan sebagai bangsa yang berdaulat.

Kebebasan berpolitik ini tidak terlaksana secara sempurna, jika bangsa yang bersangkutan belum sepakat memantapkan tiga macam kemerdekaan atau kebebasan yang disebutkan sebelumnya. Yakni kemerdekaan individu, organisasi, dan ekonomi. 

Jika tidak demikian, maka perjalanan bangsa itu untuk menuju kebaikan atau kemajuan tentu lamban, sebab mengalami kepincangan. Sedangkan mana mungkin orang yang pincang itu bisa mengejar jalan orang yang kuat?

Apabila suatu bangsa ingin hidup, maka bangsa itu harus berusaha secara maksimal menanamkan empat macam kemerdekaan tersebut dalam jiwa seluruh warga bangsa yang bersangkutan. Sesungguhnya bangsa yang kehilangan kemerdekaannya, merupakan penopang kehidupannya, maka bangsa itu berarti semakin lebih dekat pada kehancuran daripada dekat dengan kekekalannya.

Oleh karena itu, generasi muda wajib bekerja dengan semangat tinggi, mempelajari segala pelajaran dan persoalan yang berkaitan dengan kemerdekaan. Kita harus benar waspada, jangan sampai mempunyai pemahaman terhadap kemerdekaan, sebagaimana pemahaman orang-orang yang tidak mengerti teori-teori kemerdekaan. 

Kemudian berusaha mensosialisaikan atau menjelaskan arti kemerdekaan kepada bangsa. Kita juga dituntut membebaskan negara ini dari belenggu tradisi-tradisi yang tidak baik dan moral yang bejat. 

Mari, bekerja dengan gigih, melepaskan segala bentuk perbudakan yang melilit bangsa. 

Semoga kita berhasil membebaskan bangsa dari belenggu perbudaan, sehingga dengan keberhasilan usaha ini, bangsa menjadi merdeka dan mampu bertahan hidup mengikuti arus kemajuan bangsa-bangsa lain di dunia.

Perlu diingat, setiap bangsa itu memiliki ajal. Dan ajal setiap bangsa itu apabila bangsa itu telah kehilangan kemerdekaannya. [rof/ono]