Peradaban

Oleh: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Peradaban yang benar adalah suatu perilaku yang dapat membuat orang yang beradab sehat fisik dan akal pikirannya. Kemudian membungkusnya dengan pakaian yang membuatnya tampak indah mempesona di kalangan keluarga, golongan, dan masyarakat lingkungannya, serta bakal menjadikannya bahagia di dunia dan akhiratnya.

Barangsiapa yang mengenakan pakaian peradaban dan berusaha sesuai dengan arti peradaban yang sebenarnya, maka dia pantas disebut orang beradab. Sebaliknya, barangsiapa yang memahami arti peradaban tidak sebagaimana mestinya, berbaju peradaban yang tidak seperti aslinya, maka dia termasuk orang yang keblinger atau tertutup hatinya.

Sebab, telah berdiri tegak suatu tembok penghalang antara mereka dengan kebahagiaan yang hendak dicapai. Penghalang tersebut tidak dapat ditembus oleh dorongan-dorongan cita-cita. Bahkan cita-cita untuk mencapai keberhasilan menjadi kabur dan melemah, yang akhirnya putus asa.

Peradaban tidak lain adalah akhlak terpuji yang dapat membuahkan kerukunan antar individu dan persatuan antar golongan. Ia merupakan usaha dan amal perbuatan yang melahirkan kemajuan negara dan meningkatkan kondisi sosial. Upaya secara intensif membersihkan jiwa dari sifat-sifat tidak terpuji untuk memperoleh kemuliaan. Menahan diri dari perbuatan yang membahayakan manusia. Menghindari sifat-sifat yang buruk dan peradaban merupakan usaha maksimal meringankan penderitaan orang yang susah, serta upaya membangun sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan.

Bangsa Asia atau Bangsa Timur, dahulu terkenal memiliki peradaban yang sangat tinggi dan memiliki kekuasaan menegakkan sendi-sendinya. Kemudian jaman berubah dan terjadilah apa yang menimpa peradaban bangsa timur itu. Sehingga hancur leburlah kemakmuran yang telah dicapainya dan koyaklah kemajuannya.

Itulah Sunnatullah yang telah ditetapkanNya kepada bangsa yang tidak mengamalkan norma-norma sosial kemasyarakatan, dan mereka tidak lagi berjalan di atas rel peradaban yang benar. Akhirnya, khazanah ilmu dan pengetahuan peradaban Bangsa Timur itu berbalik pada suatu bangsa yang mengerti nilai keutamaan peradaban Bangsa Barat.

Bangsa Barat menempatkan pada tempat yang tinggi, melapangkan dadanya untuk mengembangkan peradaban itu, serta meningkatkannya berdasarkan tuntutan kemajuan dan kebutuhan, sehingga mereka dapat mencapai kesempurnaan yang luar biasa dalam bidang peradaban. Mereka terus mengalami kemajuan yang pesat dan berhasil menguasai bangsa-bangsa yang mundur dan mengendalikannya

Hanya saja peradaban Bangsa Barat itu diduga tidak sunyi dari celah dan kekurangan, yang terdapat pada setiap bangsa yang meluas kemakmurannya dan berkembang pesat peradabannya. Meskipun mereka tidak senang terhadap rintangan-rintangan yang menimpa mereka diluar kesadaran mereka itu. Tetapi engkau melihat mereka berusaha menyingkirkan roda dan cela mereka itu dan berusaha menurunkan peradabannya.

Bangsa timur sekarang ini telah mulai sadar dari kelemahannya. Mulai bangun dari tidurnya dan meniru kemajuan peradaban barat. Sebagaimana bangsa barat meniru peradaban bangsa timur dahulu, hanya saja perjalanannya lamban dan usahanya lambat.

Sebagian besar orang orang yang mencontoh peradaban orang barat tersebut, hanya terbatas pada sisi atau kulitnya saja. Namun mengabaikan inti yang sebenarnya.

Apa yang mereka pelajari hanyalah teori-teori yang tidak bisa menggemukan dan menghilangkan kelaparan.

Ilmu itu tidak lain harus diamalkan. Padahal mereka tidak mau memperhatikan apa yang orang barat praktikan. Manfaat ilmu pengetahuan kosmologi atau ilmu modern Itu adalah untuk mencapai apa yang telah dapat dicapai bangsa barat. Yakni, tercipta lapangan kerja dan pabrik-pabrik yang mengucurkan kekayaan berlimpah pada negara, mengurangi kemiskinan, dan menghapus pengangguran.

Di kalangan Bangsa Timur masih ada sekelompok orang lagi yang mengaku mencontoh bangsa barat. Tetapi mereka itu tidak mengetahuinya dalam mengkaji ilmu pengetahuan yang berguna, dan tidak pula mencontoh dalam usahanya yang menghasilkan kemanfaatan.

Namun mereka itu hanya meniru tingkah laku orang orang barat yang rusak dan bejat moralnya. Tidak mengerti tentang peradaban, selain menuruti kesenangan berbuat kemungkaran, berpakaian dengan beraneka mode pakaian, berperang pada adat kebiasaan yang hilang, dan menghambur-hamburkan harta untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang hina dan mesum.

Pengarang Kitab Idhotun Nasyiin, Syekh Musthafa Al-Ghalayani berkata, generasi muda harus waspada terhadap pemahaman tentang peradaban yang tidak sesuai dengan hakikat peradaban. Sehingga, hal itu menyebabkan engkau rugi di dunia dan di akhirat badanmu sakit, serta akal pikiranmu menjadi rusak.

"Ketahuilah, peradaban yang sebenarnya adalah sebagaimana yang diterangkan diatas. Pegang teguhlah dengan aman dan amalkanlah tuntutan-tuntutannya, maka jiwamu yang berpikiran akan dapat mencapai tujuan, yang selanjutnya dapat memperoleh kebahagiaan yang kalian inginkan," kata Syekh Musthafa. [rof/mu]