Orang Tua Contoh Terbaik Bagi Anak

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com – Orang tua adalah contoh atau teladan terbaik baik anak. Karena itu, orang tua harus berusaha menunjukkan teladan terbaik bagi putra-putrinya.  Apa yang dikerjakan orang tua; tingkah laku, dan sikap keseharian orang tua akan terekam  dan menjadi model bagi anak-anaknya yang akan mempengaruhi perilaku anak.

‘’Sabar dengan segala ujian yang datang misalnya. sikap keluarga juga berpengaruh pada anak-anak. Maksudnya kalau sekeluarga sabar, anak-anakpun ikut sabar.  Jadi, jangan sukanya marah-marah,’’ ujar Muhammad Molik, motivator asal Surabaya saat mengisi seminar Parenting Skill dan Motivasi Spiritual yang digelar Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Hidayatun Najah, Sabtu (10/2/2018).

Dalam seminar  bertema "Sukses Mendidik Anak di Era Digital" itu, Molik mengajak bagaimana mengelola hidup dalam keluarga. Sebab, apapun yang terjadi dalam sebuah keluarga, akan berpengaruh pada pembentukan pola hidup dan perilaku anak.

Molik mengajak menjalani hidup harus diawali dengan semangat. Hanya, semangat yang ditunjukkan tidak perlu berlebihan atau lebay. Semangat ditunjukkan seperlunya saja atau sesuai dengan porsinya.  Selain itu, bersabar menerima dan menghadapi semua ujian yang datang dari Allah adalah salah satu kunci berhasil menjalani kehidupan.

‘’Selalu bersyukur apapun ujian yang datang. Dan, selalu husnuzon atau berprasangka baik pada Allah,’’ ujarnya.

Bahwa Allah tidak menurunkan cobaan atau memberikan ujian pada hambanya di luar kemampuan hambanya, adalah benar. Artinya, ujian yang diberikan pada manusia sesuai dengan kekuatan manusia untuk menerima ujian tersebut.

‘’Karena itu, biar hidup bahagia, seringlah tersenyum dan jangan mudah cemberut,’’ pesan dia.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menata hati dan menumbuhkan rasa syukur adalah hal yang harus selalu diingat dan dilakukan. Seminar yang digelar di gedung Budaya Loka di Jalan Basuki Rahmat Tuban itu diikuti sekitar 600 peserta. Mereka berasal dari wali murid mulai dari play grup (PG), Raudhatul Atfal (RA/TK) sampai Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) di bawah LPI Hidayatun Najah dan undangan lainnya.

Muhammad Molik berhasil membuat peserta menangis sesenggukan ketika dia mengajak peserta bermuhasabah atau menghitung serta meneliti diri sendiri. Kesalahan-kesalahan apa yang sudah diperbuat. Sudah banyak berbuat baik atau belum, sering berlaku jahat atau tidak, sering marah-marah atau tidak, dan lain sebagainya. Intinya, lebih baik menghitung atau meneliti kesalahan diri sendiri daripada membahas kesalahan orang lain.

Namun, di sesi lain, narasumber membuat peserta seminar tertawa, bahkan ikut berjoget ketika seminar diselingi game-game lucu, yang menjadikan peserta tidak bosan berada di ruangan, meski seminar berlangsung lebih dari tiga jam.

‘’Alhamdulillah peserta puas dan seminar ini berlangsung sukses. Semoga membawa manfaat ke depan, dan kita semua bisa menata kehidupan menjadi lebih baik lagi,’’ ujar Direktur LPI Hidayatun Najah Fauzi, MA.[ono]