Kepala Puskesmas: Desa Harus Ikut Tanggung Jawab

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Opi, remaja 16 tahun penderita ginjal bocor, terpaksa hanya duduk diam di rumahnya. Sebab, ibunya yang sendirian merawat dia dan adiknya, tidak punya biaya untuk membawanya berobat ke Rumah sakit.

"Mau menyewa mobil tidak punya uang, kalau dibonceng motor anaknya nggak kuat," ujar Ngatemi (53), ibu Opi, saat ditemui blokTuban.com di rumahnya yang berada di bantaran sungai Sidomukti, Kenduruan.

Imbuh Ngatemi, keluarga berharap ada yang mau menolong anaknya mengantarkan ke rumah sakit. Sebab, Opi yang sebelumnya diantarkan dengan ambulan Puskesmas, kini sudah tidak lagi ia dapatkan. Padahal ia juga sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Kemarin sempat diantar pakai ambulan Puskesmas, sekarang sudah tidak," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Kecamatan Kenduruan, Afnan Agus Santosa, Senin (8/5/2017) kepada blokTuban.com mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Muspika Kenduruan untuk membantu Opi. Namun, untuk ambulan Puskesmas dinyatakan hanya bisa mengantar pasien yang sifatnya darurat.

"Kalau untuk obat jalan tidak bisa, kecuali kalau darurat. Bahkan tidak hanya Opi, siapa pun pasti diangkut," jelas dokter kelahiran Lamongan itu.

Diungkapkan Afnan, sapaan akrabnya, pihak Puskesmas telah memfasilitasi sebanyak tiga kali untuk mengantar Opi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tuban dengan didampingi bidan desa.

Setelah itu, lanjut dia, keluarga Opi tidak meminta lagi rujukan ke Puskesmas Kenduruan. Sehingga, saat kembali tersiar kabar Opi kembali kambuh, pihak Puskesmas meminta bidan desa untuk koordinasi dengan orang tuanya.

"Kemarin juga sudah kita tugaskan bidan desa wilayah setempat untuk cek ke rumahnya dan hari ini kita akan koordinasi lagi," Afnan kembali menandaskan.

Sampai berita ini di muat, Afnan menyatakan pihak keluarga belum ada yang ke Puskesmas untuk berkoordinasi. Untuk itu, pihak Puskesmas berharap untuk peran Pemerintahan Desa bisa lebih aktif terhadap warganya terutama masalah kesehatan.

"Harapan kami mari kesehatan ini jadi tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.[rof/col]

 

Baca: [Lagi-lagi, Biaya Jadi Ganjalan Berobat Warga Miskin]