Serapan Minim, Usaha Industri Kreatif Terancam Macet

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Masyarakat Tuban dituntut bergerak di semua lini bisnis guna menyokong laju pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global. Kendati demikian, sektor-sektor usaha kecil menengah (UKM) dan industri kreatif yang selama ini mendapat porsi kecil, seharusnya didorong agar lebih kokoh dalam menghadapi pasar global.

Di pinggiran kota Tuban misalnya, cukup banyak ditemui industri kecil rumahan yang perlu disokong oleh semua pihak agar maju pesat. Sebab, dengan tersedianya sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sangat pas, tinggal bagaimana kebijakan yang ada berpihak kepada mereka.

"Misalnya produk rumahan emping jagung dan krupuk ikan di desa Jamprong dan Jlodro, Kenduruan saat ini macet karena kekurangan pangsa pasar," ujar Camat Kenduruan, Hendro Basuki kepada blokTuban.com, Rabu (12/4/2017) kemarin.

Menurutnya, selain berpotensi pertanian sebagai lumbung padi dan palawija, Kecamatan Kenduruan juga sangat berpotensi pada industri kreatif. Untuk itu perlu kebijakan yang mendukung iklim kreasi, misalnya dalam hal perizinan, investasi, permodalan, dan perlindungan hak cipta.

Ditambahkan Hendro, sapaan akrabnya, yang dibutuhkan industri kreatif berskala home industry adalah formula rantai ekonomi bagi industri kreatif yang mencakup kegiatan kreasi, produksi, hingga distribusi atau pemasaran. Bila rangkaian kegiatan ini bisa disinergikan maka produktivitas dan nilainya bisa jauh lebih besar.

"Harapannya Pemkab bisa lebih banyak menampung hasil produksi warga. Sebab, dengan penyerapan maksimal, masyarakat punya rutinitas produksi dan sudah tentu pendapatan juga bagus," tegasnya.[rof/ito]

*Gambar ilustrasi Net