Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Memasuki minggu ketiga Februari 2017, harga beras di Kabupaten Tuban, khususnya di pasar milik Pemerintah Kabupaten Tuban yang ada di Kecamatan Bangilan mengalami penurunan hingga Rp500 per kilogram (Kg).
Dari pantauan blokTuban.com di lapangan Kamis (16/1/2017), harga beras kwalitas pertama sebelumnya kisaran Rp8500 per kg kini turun menjadi Rp7700 per kg. Beras kwalitas kedua sebelumnya harga Rp8000 per kg turun menjadi Rp7500. Sedangkan beras kwalitas ketiga sebelumnya dijual dengan harga Rp7500 turun menjadi Rp7000 per kg.
Salah seorang penjual beras, Muthmainnah (57) mengatakan harga beras akhir Januari 2017 mulai turun dan terus turun karena banyak petani mulai panen. Daya beli masyarakat setiap hari di pasar juga masih tinggi. Ini ditandai dengan banyaknya beras yang terjual.
"Dalam sehari rata-rata bisa menjual 5 kwintal beras," ujar Muthmainnah saat ditemui di kios beras miliknya yang berada di pasar Bangilan.
Dijelaskan Muthmainnah, beras yang ia datangkan selama ini berasal dari penggilingan-penggilingan padi lokal daerah Tuban. Sementara pelanggan yang datang dari kalangan ibu rumah tangga maupun pelaku ekonomi seperti pedagang beras kecil dan makanan.
Dengan menurunnya harga beras, tak pelak membuat ibu-ibu rumah tangga menyambut dengan positif. Mereka mengaku bisa mengurangi jatah beras untuk tambah belanja kebutuhan lain.
"Kami sangat senang dengan turunnya harga beras, sebab jatah beras bisa digunakan beli kebutuhan dapur lainnya yang harganya masih tinggi," ungkap Bucip (55) warga Senori yang ditemui awak media blokTuban, Kamis (16/2/2017).
Ia juga berharap pemerintah sebagi pemangku kebijakan segera menstabilkan harga bahan pokok lain, semisal cabai, bawang, dan kebutuhan dapur lainnya. Sebab jika harga kebutuhan tersebut enggan turun, masyarakat kecil terutama petani yang menjadi korban.
"Setelah harga beras turun, semoga harga kebutuhan rumah tangga lain ikut turun," harap ibu tiga anak itu menandaskan. [rof/ito]
