Harga Gabah Anjlok, LPPNU Tuban Minta Pemerintah Bertanggungjawab

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Harga gabah di Tuban, Jawa Timur terus anjlok sepanjang 2017 ini. Saat ini harga gabah kering panen di tingkat petani di beli seharga Rp3000-3200 per kilogram (Kg) dari masa tanam pertama. Bahkan, saat ini petani di bayang-bayangi tidak adanya pembeli gabah.

Seorang ketua kelompok tani di Kecamatan Bangilan, Nur Khalim mengatakan, pada panen saat ini harga jual gabah satu kuintal Rp300.000. Bahkan kata dia, saat ini pembeli besar jarang yang mau membeli gabah petani.

"Harga jual tidak sepadan dengan biaya tanamnya, selain itu kita juga pusing mau jual gabah, karena penebas tidak ada," ungkap ketua kelompok tani, Tani Makmur II itu, Senin (6/2/2017).

Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Tuban, Ali Imron angkat bicara. Pihaknya meminta pemerintah harus segera mengambil langkah, agar petani tidak dijadikan permainan penebas.

"Mestinya pemerintah harus bertanggungjawab dalam hal pembelian hasil tani," Ali Imron menandaskan.

Kemudian lanjutnya, di negara-negara yang pertaniannya maju, subsidi diberikan dengan cara membeli hasil penen petani. Sehingga petani tidak pernah dirugikan saat panen, sebab sudah dijamin pemerintah. Ditegaskan dia, bukan sebaliknya. Petani disuruh tanam, begitu panen raya harga anjlok terjun bebas dipermainkan tengkulak.

"Harapan kami pemerintah tidak hanya mensubsidi bibit dan pupuk, justru yang sangat dibutuhkan adalah subsidi harga hasil panen," tegas Imron, sapaan akrabnya.

Masih Imron, subsidi hasil panen menurut dia sangat pas dan 100 persen tepat sasaran. Selain itu, petani juga bisa kerja tenang, karena harganya terjamin saat panen kapan saja. "Subsidi hasil panen juga bisa menekan penyelewengan menurut kami," pungkasnya. [rof/col]