BBM Naik, Penjualan Pertamax Dan Pertalit Di Pertamini Stabil

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Terhitung mulai pukul 00.00 WIB, Kamis (5/1/2017) kemarin, PT Pertamina (Persero) melakukan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak Umum jenis Pertamax Series, Pertalite dan Dexlite sebesar Rp300 per liter seiring dengan kondisi harga minyak mentah dunia.

Tentunya hal itu membawa dampak tersendiri bagi konsumen. Seperti halnya yang disampaikan penjaga Pertamini, Ikhsan Rochmad Saifullah (18) kepada blokTuban.com, Minggu (8/1/2017).

Menurut Ipung, panggilan akrabnya mengatakan, tidak sedikit para pelanggan yang protes akan kenaikan harga BBM Umum tersebut. Bahkan, sampai ada yang ngotot saat dikasih tau jika harga BBM sudah naik.

"Kenaikan harga pertamax dan kawan-kawan dikeluhkan pembeli yang rata-rata masyarakat pinggiran. Bahkan yang tidak tahu ada yang protes untuk tetap dijual seperti sebelumnya," kata Ipung saat ditemui di area Pertamini, Desa Ngrojo, Bangilan, Tuban.

Namun kata dia, meski ada aksi protes pembeli, penjualan pertamax dan pertalite di kiosnya tetap stabil. Selama satu hari, Ipung masih bisa menjual sekitar 600 liter perhari.

"Untuk penjualan masih stabil, shift pagi habis sekitar 400 liter dan sift malam 200 liter," jelas Ipung.

Senada juga disampaikan penjaga Pertamini lain, Bibit (45). Selama ini, setelah pemerintah menaikan harga BBM jenis pertamax dan pertalite, tidak mengurangi jumlah penjualan. Karena Menurut dia, kenaikan harga masih di batas kewajaran sebesar Rp300.

"Penjualan pertalite dan pertamax masih normal," singkatnya.

Kemudian lanjut Bibit, tidak masalah penjualan dengan adanya kenaikan. Soalnya, kata dia, jarak daerah ia jualan dengan SPBU cukup jauh, sehingga pertamini dirasa jadi alternatif mengisi BBM sesuai selera.

"Mau ke SPBU cukup jauh, jadi masyarakat masih beli BBM di pertamini, karena bisa membeli dari harga Rp5000," ungkapnya.[rof/ito]