Perahu Terbalik Jarak 3 Meter dari Bantaran Bengawan

Reporter: Edy Purnomo/Moch Sudarsono

blokTuban.com - Perahu yang ditumpangi 25 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Widang, Kabupaten Tuban, terbalik ketika menyeberangi Bengawan Solo. Sebelumnya, mereka berniat menuju ke Pasar Babat, Lamongan, untuk berbelanja kebutuhan harian.

Akibat kejadian yang terjadi pagi ini, sebanyak 7 santri dinyatakan masih hilang sampai sekarang. Sementara 18 santri lain berhasil selamat dari musibah maut tersebut.

M Khoirul Anam (20), salah satu santri yang selamat menjelaskan musibah nahas itu terjadi ketika perahu mereka menyeberang dan akan sampai di bantaran bengawan yang sudah ikut Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. "Jaraknya tinggal tiga meter, mendadak bagian depan perahu yang kami tumpangi ambles," jelasnya.

Para santri kemudian terjatuh, ada yang berhasil berenang dan ada juga yang berteriak minta tolong. Beberapa warga yang mengetahui kejadian ini langsung melakukan pertolongan. Namun, karena derasnya arus Bengawan Solo membuat ketujuh temannya terseret dan tidak tertolong.

"Kami tadi langsung jatuh dan berteriak, dan langsung ditolong warga," katanya menjelaskan.

Pengemudi perahu, Markat (61), asal Dusun Slawe, Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, mengaku tidak bisa menolak permintaan para santri dari Tuban dan ingin menyeberang ke Babat, Lamongan.

"Mereka datang bersama-sama sehingga sulit untuk menolaknya," kata Markat yang langsung diperiksa petugas dari Polsek Babat.

Musibah perahu terbalik ini diduga terjadi lantaran terlalu banyak penumpang. Idealnya, satu perahu maksimal diisi sekitar 15 orang. [pur/nok/col]