Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Keberadaan situs makam Pangeran Purboyo belum masif diketahui masyarakat Tuban. Berlokasi di Dusun Purboyo Mayang Sekar, Desa Rengel/ Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, makam Pangeran yang dikatakan masih satu garis keturunan dengan Pangeran Jaka Tingkir menarik untuk ditelusuri.
Diketahui, Makam Purboyo masuk dalam daftar makam Waliyullah atau Wali Allah yang berada di Kabupaten Tuban dan lebih tepatnya di Kecamatan Rengel.
Tepatnya di samping aliran sungai Goa Ngerong, terdapat sebuah cungkup makam. Sejauh ini hanya masyarakat setempat yang mengenali sebagai makam Pangeran Purboyo. Pemandangan sekitar makam cukup asri. Tumbuh pohon yang memiliki tinggi sekitar 30 meter dan sebuah dam atau bendungan kecil yang mengalir air dari aliran Goa Ngerong untuk dimanfaatkan saluran irigasi ribuan Ha sawah di Kecamatan Rengel.
Makam Pangeran Purboyo berada pada satu Tempat Pemakaman Umum (TPU), tanpa sekat antara makam-makam lainnya. Luasan makam sendiri dapat dikatan cukup luas, yakni sekitar 1,7 Hektare (Ha).
Pada area makam terdapat cungkup berukuran kurang lebih 2 meter sebagai penanda eksistensi sang pangeran hingga kini. Di dalam cungkup inilah dipercayai masyarakat, jasad Pangeran Purboyo bersemayam. Selain itu, terdapat tujuh makam kerabat lainnya.
Kendati belum dikenal masyarakat umum kebanyakan. Makam Pangeran Purboyo kerap didatangi sebagian orang yang hendak sowan atau ziarah. Tidak diketahui tepatnya tahun wafatnya Pangeran Purboyo. Akan tetapi pada Selasa Pahing di Bulan Besar sesuai penaggalan Jawa diperingati sebagai haul atau peringatan hari wafatnya Pangran Purboyo.
"Silsilah Pangeran Purboyo berasal dari Kerajaan Pajang," kata Juru Kunci makam, Suli Al Bustom kepada blokTuban.com.
Menilik sejarah, Pangeran Purboyo merupakan keturunan Sultan Pajang I Hadiwijoyo atau memiliki sebutan lain Jaka Tingkir yang mempersunting Ratu Mas Cempoko. Dari rahim sang ratu inilah lahir 11 bersaudara.
Dari 11 bersaudara, terdapat sepuluh laki-laki dan satu perempuan. Pangeran Purboyo merupakan putra nomor tiga. Sementara nama Purboyo sendiri diambil sebagai nama dusun setempat, Dusun Purbyo Mayang Sekar. Kata Mayang Sekar berarti kembang wangi atau menyebarkan bau harum yang merupakan tambahan dari sesepuh sebelumnya.
Hingga saat ini dipercaya masyarakat, Pangeran Purboyo melarikan diri dari Pajang dan tiba di Desa Rengel pada penjajahan Belanda. Ia menolak bersekutu dengan komplotan penjajah dan memilih berdiri di barisan masyarakat kala itu.
Pada masa kependudukan Belanda dengan sepenuh hati membela rakyat jelata. Ia bergrilya dengan menularkan ilmu pengetahuan islam ke masyarakat dan berada di pihak masyarakat dalam memerangi penjajahan Belanda.
Menuju lokasi makam sang pangeran yang juga sebagai identias desa tersebut cukup mudah. Makam Kecamatan Rengel yang berada di jalan Tuban - Bojonegoro dengan jalan beraspal mempermudah jarak tempuh. Untuk sampai di kecamatan Rengel dapat menggunakan kendaraan umum antar kabupaten atau menggunakan kendaraan pribadi.
Dari balai Kecamatan Rengel menuju arah selatan kurang lebih 500 meter. Kemudian dijumpai Gang Titro Moyo atau mendapat sebutan lain Gang Ngguyangan, dari situ mengambil jarak tempuh 300 meter untuk tiba di situs makam Pangeran Purboyo.
"Ditinjau dari letak geografis, Desa Rengel termasuk strategis karena berada di tengah jalur barat yang mengubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Banyak akses jalan dan transportasi yang bisa masuk dari desa satu ke desa lainnya," Kata Pejabat (Plt) Kepala Desa Rengel, Rudi Hermawan.[dwi/ito]