Tolak Bala, Nelayan Pancang Kepala Sapi di Pohon Kelapa

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Paguyuban Nelayan Bahari, asal Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, punya kepercayaan tersendiri agar bisa selamat ketika melaut.

Selain memasrahkan diri kepada Tuhan, tampak mereka juga melakukan ritual dengan membawa kepala sapi yang telah diarak ke pantai setempat. Usai didoakan, kepala sapi ini diikat disebatang pohon kelapa yang sudah ditancapkan di pasir pantai. Kepala sapi ini akan terus dibiarkan sampai tinggal kerangka.

"Kepala sapi ini dibiarkan disini sampai mengering, tidak akan ada yang mengambil," jelas salah satu nelayan, Warno (34) di lokasi, Rabu (25/11/2015).

Tampak di pohon kelapa yang menjadi tiang pancang, beberapa kepala sapi lain yang sudah menjadi kerangka. Ternyata, ini adalah kerangka kepala sapi di ritual-ritual sebelumnya.

"Itu (kerangka sapi) bekas ritual tahun kemarin, ini adalah sedekah laut yang ke delapan yang sudah kami laksanakan," jelas Ketua Paguyuban Nelayan Bahari, Abdul Mu'in kepada reporter blokTuban.com.

Sebagian nelayan percaya, tradisi turun temurun ini adalah warisan Kyai Mancung. Kyai Mancung sendiri dipercaya sebagai tetua adat para nelayan jaman dahulu. Tujuan ritual ini adalah sebagai tolak bala, keberkahan dalam bekerja, dan juga mendapatkan keselamatan selama mencari nafkah di laut.

"Intinya ini adalah tradisi turun temurun yang akan tetap kita lestarikan," terang Abdul Mu'in.

Ritual ini ternyata juga menarik sebagai potensi wisata. Tampak beberapa pemuda dengan kamera ditangan ikut mengabadikan ritual ini.

"Ingin ambil foto yang bagus. Sudah jarang di Tuban seperti ini," kata salah satu penonton, Harmoko, di lokasi.[pur/ito]