BPBD Tuban Dropping 80 Ribu Air Bersih Tiap Hari ke 25 Desa Terdaftar Sebagai Wilayah Terdampak Kekeringan
Kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Tuban tercatat telah mendampak 9 kecamatan atau 25 desa.
Kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Tuban tercatat telah mendampak 9 kecamatan atau 25 desa.
Sekitar 7.700 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Tuban terdampak kekeringan panjang yang terjadi di musim kemarau tahun 2023 ini.
Terdapat top 3 zodiak yang cenderung pandai dalam merawat penampilan atau bersolek. Ketiga zodiak tersebut adalah Leo, Libra, dan Taurus.
Salah satu yang menjadi daya tarik Kabupaten Tuban adalah daerahnya yang dilalui garis pantai yang cukup panjang, dengan lautan seluas 22.608 Km² yang membentang dari Barat ke Timur, yakni dari Kecamatan Bancar hingga ke Kecamatan Palang. Hsl itu merupakan suatu kekayaan alam yang luar biasa dengan segala potensi yang ada, baik dari segi pariwisata maupun dari segi kekayaan hasil lautnya.
Masih di Desa Cokrowati, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Di desa tersebut terdapat sebuah makam wali Allah yang akrab dikenal dengan sebutan Makam Mbah Joko Delik. Makam Mbah Joko Delik menjadi tempat yang dikeramatkan warga sekitar.
Terletak di Kecamatan Tambakboyo, tepatnya di Desa Belikanget, terdapat sebuah sumber mata air yang konon dahulu ditemukan oleh seorang petapa bernama Raden Singo Joyo.
Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan untuk tidak mengajukan Dana Siap Pakai (DSP) untuk kebutuhan droping air untuk musim kemarau 2023-2024. Sebagi gantinya, Tuban hanya mengajukan peralatan sarana dan prasarana (Sarpras).
Memanjatkan doa memohon hujan kepada Allah dapat dijadikan salah satu upaya umat muslim, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW saat meminta turun hujan.
Seluruh bangunan yang berdiri di timur RSUD Dr. R. Koesma Tuban akan diratakan untuk pembangunan gedung lima lantai. Sebagai gantinya, pemilik bangunan akan diberi uang total Rp3 miliar, Jumat (20/10/2023).
Gempa bumi M5,6 dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengguncang wilayah Samudra Hindia, selatan Jawa Barat. Gempa tektonik tersebut terjadi sekitar pukul 21.08.24 Wib, Kamis (19/10/2023).