Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur, bereaksi atas insiden kericuhan yang terjadi saat Laga Liga III berlangsung, antara Persibo melawan Bumi Wali FC, di Stadion Letjend Soedirman Bojonegoro, Rabu lalu.
Keputusan mengejutkan Komisi Displin (Komdis) Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu pelaksana Liga 3 Kapal Api, ternyata bukan hanya untuk pelatih Persibo, I Putu Gede saja. Karena, seorang pemain Laskar Angling Dharma, Ahmad Nuri Fasya dengan nomor punggung 34 juga terkena skorsing.
Upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi dikemas berbeda oleh Karang Taruna Desa Sugihan, Jatirogo. Adalah Sedekah Bumi atau Nyadran yang menjadi agenda tahunan warga setempat, dikemas dalam salawat bersama, Kamis (11/5/2017).
Manajemen klub Bumi Wali FC (BWFC) Tuban, serius menanggapi dugaan pemukulan kepada pemainnya oleh pelatih Persibo Bojonegoro, I Putu Gede. Pihaknya telah mengajukan protes ke Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur untuk ditindak tegas.
Pertandingan Persibo Bojonegoro melawan Bumi Wali FC Tuban, Rabu (10/5/2016) di Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro sempat diwarnai kericuhan. Bahkan pelatih tim berjuluk Laskar Angling Dharma diduga memukul salah seorang pemain lawan.
Laga Persibo Bojonegoro vs Bumi Wali FC Tuban di Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro, Rabu (10/5/2017), pada menit-menit akhir pertandingan sempat dihentikan. Pasalnya terjadi kericuhan antar pemain, bahkan manajemen kedua tim ikut bersitegang membantu melerai.
Meskipun babak pertama diwarnai hujan kartu kuning, empat bagi tuan rumah Persibo Bojonegoro dan Bumi Wali FC Tuban. Namun tim berjuluk Laskar Angling Dharma unggul 1-0 atas tamunya.
Sendang Bektiharjo yang terletak di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban pagi ini riuh, Rabu (3/5/2017).<br /><br />Ratusan penduduk
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein dalam peringatan hari bumi di Desa/ Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menyatakan, kegiatan ini memiliki tujuan mulia, yakni menghindari kerusakan lingkungan.
Menjadi pengibing Gebyar Seni Langen Tayub dalam rangka Sedekah Bumi yang digelar di Pesarehan Mbah Dewi Sri Dusun Krasaan, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban merupakan pengalaman perdana bagi kali Waliyu dan Arsyid.