Waktu yang Pas Melihat Fenomena Langka Hujan Meteor di Tuban
Fenomena langka akan kita jumpai pada dini hari nanti, sebab akan ada fenomena hujan meteor persaid yang menghiasi langit malam.
Fenomena langka akan kita jumpai pada dini hari nanti, sebab akan ada fenomena hujan meteor persaid yang menghiasi langit malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, memprediksi penguatan Fenomena El Nino berlangsung hingga akhir tahun 2023 mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, memprediksi jika puncak musim kemarau Tahun 2023 ini, akan terjadi pada Bulan Agustus mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban mengeluarkan rilis perkiraan tinggi gelombang laut Tuban-Lamongan selama dua hari ke depan. Mulai tanggal 25-26 Juli 2023, tinggi gelombang diprediksi 1,25-2,5 meter.
Wilayah Kabupaten Tuban diprediksi pada akhir pekan ini memiliki cuaca yang cerah. Namun, ada 8 kecamatan yang cenderung lebih panas.
Pada musim kemarau tahun 2023 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi lebih panas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, lantaran adanya penguatan El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut ancaman paling menakutkan bagi seluruh umat manusia bukanlah pandemi ataupun perang, melainkan perubahan iklim. Menurutnya, perubahan iklim yang dipicu pemanasan global menjadi biang keladi berbagai bencana hidrometerologi, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, dan juga krisis pangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi pada musim kemarau Tahun 2023 ini, akan lebih panjang dan kering jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Meski sudah memasuki musim kemarau, namun beberapa hari terakhir ini hujan deras atau cuaca ekstrem, masih terus saja melanda wilayah yang ada di Kabupaten Tuban. Hal tersebut, tentu membuat sebagian masyarakat bertanya-tanya, mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan kabar yang mengatakan jika Fenomena Aphelion atau cuaca dingin hadir di Indonesia. Hal tersebut, diakibatkan karena jarak antara bumi dan matahari dalam titik terjauh, saat periode revolusi.