
Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sebuah video yang memperlihatkan adu mulut antara seorang juru parkir (jukir) dan pemilik motor di Kabupaten Tuban viral di media sosial. Video tersebut ramai dibagikan di akun Instagram @tubanonlinid dan menuai beragam komentar dari netizen.
Dalam narasi yang menyertai video, disebutkan bahwa pemilik motor merupakan pelanggan dari salah satu optik di Tuban, yakni Optik Sayogo. Peristiwa itu sempat mengundang perhatian warga sekitar karena terjadi sedikit keributan antara keduanya. Namun belum diketahui pasti apa penyebab adu mulut tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban langsung bergerak cepat. Kepala Bidang Perhubungan DLHP Tuban, Yuli Imam Isdarmawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memanggil jukir yang ada di video viral tersebut.
"Kami sudah memanggil jukirnya. Dari keterangan yang kami terima, ternyata mbak-mbak yang terlibat itu berasal dari salah satu koperasi simpan pinjam dan memang sering parkir di depan gang sempit," ujar Imam kepada blokTuban.com, Senin (16/6/2025).
Imam juga menegaskan bahwa insiden yang terekam di video bukan terjadi di depan toko seperti yang disangka banyak orang di media sosial. Ia mengatakan pihaknya telah memberikan peringatan keras kepada jukir tersebut agar lebih sopan dalam melayani masyarakat.
"Jukir sudah kami warning untuk bersikap lebih sopan kepada masyarakat. Kami tegaskan bahwa kejadian di medsos itu bukan saat parkir di depan toko, sekali lagi kami mohon maaf atas kejadian kemarin," lanjutnya.
Terkait kondisi fisik jukir yang tampak mencurigakan di video, Imam membantah adanya dugaan mabuk. Ia menjelaskan, mata jukir tersebut memang sering terlihat merah karena terpapar panas saat bekerja.
"Jukir itu warga Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban. Kondisi matanya yang merah bukan karena mabuk, tapi karena sering panas-panasan di lapangan," tegasnya.
DLHP Tuban berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua jukir agar tetap menjaga etika dan pelayanan kepada masyarakat, sekaligus menghindari konflik yang bisa mencoreng citra pelayanan publik di Tuban.
[Al/Rof]