Tanpa Beli Atlet, Tuban Andalkan Talenta Asli di Porprov 2025

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur yang akan berlangsung pada Juni hingga Juli 2025 mendatang, Kabupaten Tuban mulai tancap gas. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tuban bersama Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) terus mematangkan persiapan.

Ketua KONI Tuban yang baru, dr. Ferryzal Okvianda Mundrajat, menyampaikan bahwa sejauh ini sudah ada 51 cabang olahraga (cabor) yang terdaftar untuk Porprov. Namun, angka itu masih bisa berubah seiring proses seleksi dan pembinaan atlet.

"Bulan lalu semua cabor sudah kita minta untuk mengirimkan calon atlet. Dari situ kita bisa melihat potensi siapa saja yang layak diterjunkan di Porprov nanti," ujar dokter yang juga bertugas di RS Medika Tuban itu.

Saat ini, proses pemusatan latihan kabupaten (Puslatkab) terus berjalan. Sebanyak 115 atlet dari 25 cabor tengah digembleng intensif demi hasil maksimal di ajang Porprov yang akan digelar di Malang Raya.

Kepala Disbudporapar Tuban, M. Emawan Putra, menjelaskan bahwa Puslatkab ini telah dimulai sejak tahun lalu. Fokus utamanya adalah atlet-atlet berprestasi yang pernah menyumbang medali di Porprov sebelumnya maupun kejuaraan tingkat nasional dan provinsi.

"Contohnya atlet angkat berat kita yang kemarin jadi juara umum di Kejurprov, mereka ikut Puslatkab juga," ucap Emawan.

Namun, ia menekankan bahwa masuk dalam Puslatkab tidak otomatis menjamin tiket ke Porprov. Tim Satlak (Satuan Pelaksana) terus memantau perkembangan setiap atlet, dari segi progres latihan hingga kesiapan mental.

"Total anggaran yang disiapkan sekitar Rp 3 miliar. Itu untuk mendukung pelatihan, operasional selama Porprov, hingga kebutuhan nutrisi atlet," tambahnya.

Soal target, Tuban memasang ambisi cukup tinggi—masuk 10 besar Jawa Timur. Meskipun Emawan mengakui, tantangan bukan hanya datang dari dalam, tetapi juga faktor eksternal.

"Kadang ada kabupaten atau kota lain yang 'membeli' atlet jadi. Itu bikin kaget juga," katanya sambil tertawa kecil.

KONI dan Disbudporapar Tuban pun sepakat untuk tetap mengandalkan kekuatan lokal. Mereka percaya, dengan pembinaan yang tepat dan semangat tinggi, atlet-atlet muda Bumi Wali bisa bersinar di pentas olahraga terbesar Jawa Timur itu.

"Kita belajar dari kekurangan sebelumnya, seperti stamina, mental, dan jam terbang. Tahun ini, semua itu jadi fokus utama pembenahan," pungkas Emawan.

[Al/Rof]