Babak Pertama, Lamongan FC Jamu BWFC 0-0
Laga lanjutan Grup F Liga 3 Zona Jawa Timur, Rabu (16/8/2017), Lamongan FC kontra Bumi Wali FC, saling serang. Kendati begitu, hingga turun minum angka di papan skor tidak berubah, tetap 0-0.
Laga lanjutan Grup F Liga 3 Zona Jawa Timur, Rabu (16/8/2017), Lamongan FC kontra Bumi Wali FC, saling serang. Kendati begitu, hingga turun minum angka di papan skor tidak berubah, tetap 0-0.
Bertandang ke kandang Lamongan FC, Bumi Wali FC membawa ambisi curi tiga poin. Sebab saat ini, tim kebanggan warga Bumi Wali ini berada satu strip di bawah Lamongan FC di grup F Liga 3 Zona Jawa Timur.
Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72, tampaknya menjadi penantian bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di semua Lapas, tak terkecuali Lapas IIB Tuban.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Tuban dikabarkan merekomendasikan penutupan patung Kong Cho Kwan Sing Tee Koen yang berdiri di halaman belakang TITD Kwan Sing Bio Tuban.
Setiap tanggal 14 Agustus di Indonesia diperingati sebagai hari Pramuka. Peristiwa itu bermula pada peristiwa sejarah kepramukaan di Indonesia, dimana pada tanggal tersebut di tahun 1961, Presiden RI, Ir. Soekarno melantik Majlis Pimpinan Nasional (Mapinas), Kwarnas, Kwarnari. Pelantikan ini kemudian disusul dengan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dari Presiden RI dan defile akbar oleh anggota pramuka di Jakarta.
Agresi Militer ke II yang dilakukan pasukan Belanda di Indonesia, termasuk di Tuban-Bojonegoro, memuat banyak kisah. Berbeda dengan serdadu Belanda yang bertempur dengan persenjataan lengkap, tenaga profesional, dan logistik yang cukup, tentara dan barisan rakyat pejuang justru sebaliknya, bertempur dengan persenjataan yang terbatas.
Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen kembali dibahas pada pertemuan lanjutan, bersama Tim dari Kemkopolhukam, Pejabat Forkopimda Tuban, ulama, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), Ormas, dan hadir pula pihak pegurus klenteng Kwan Sing Bio.
Sekitar tujuh hari sebelum dilakukan penyerbuan ke Bojonegoro, Belanda telah menyiapkan jembatan darurat di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, tepi Bengawan Solo. Tempat itu juga yang menjadi kontak senjata dengan pasukan Ronggolawe yang bertugas mempertahankan kota. Terbentang Bengawan Solo dengan lebar sungai masih 80 meter saat itu, antara pasukan Ronggolawe dengan Belanda terjadi baku tembak.
Sudah beberapa kali digrebek, rupanya bisnis produksi minuman keras (Miras) jenis Arak masih subur beredar di wilayah Bumi Wali, sebutan Kabupaten Tuban. Hal itu terbukti menyusul adanya penangkapan produsen minuman beralkohol di wilayah Kecamatan Semanding, Kamis (10/8/2017) pagi tadi.
<em><strong>Untuk menghambat gerak maju pasukan Belanda, salah satunya melewati jembatan Kaliketek, maka pada tanggal 22 Desember 1948 Tentara Genie Pelajar (TGP) mendapat tugas untuk menghancurkan jembatan yang menjadi penghubung antara Kabupaten Bojonegoro dengan Tuban di atas Bengawan Solo.</strong></em>