Pulang Kerja, Kuli Bangunan Tewas Terlindas Truk
Kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantura kembali merenggut korban jiwa. Kali ini, seorang kuli bangunan tewas terlindas truk sepulang kerja dari Kabupaten Lamongan, Sabtu (6/2/2016) sore.
Kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantura kembali merenggut korban jiwa. Kali ini, seorang kuli bangunan tewas terlindas truk sepulang kerja dari Kabupaten Lamongan, Sabtu (6/2/2016) sore.
Sopir bus PO Indonesia dengan nomor polisi L 7685 UV, resmi ditetapkan sebagai tersangka. Kepala Unit (Kanit) Laka, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Nungki Sembodo mengatakan, telah menetapkan supir bus dengan nama Supriyadi (45), warga asal Desa Selopuro RT02/RW03 Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang sebagai tersangka, karena telah mengemudikan kendaraan yang membahayakan penumpang hingga meninggal dunia.
Awal bulan Februari 2016, diawali dengan kabar duka dari jalur Pantura Tuban. Dua kasus kecelakaan, terjadi hanya dalam hitungan jam dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia, Senin (1/2/2016).
Jasad warga asal Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Kardiman (50) akhirnya ditemukan usai tenggelam di sungai Ingas, Dukuh Randap, Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.
Jalur Pantura di Kabupaten Tuban sempat ikut terendam air, setelah hujan deras mengguyur Bumi Wali mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
Selain sebagai tempat refleksi dengan berendam air panas, Nganget sudah menjadi tempat berobat warga Bangilan dan sekitarnya. Tak jarang pula dari luar daerah datang ke Nganget untuk mencoba khasiat sumber air panasnya.
Bagi pengguna jalan, khususnya roda dua, harus meningkatkan kewaspadaan ketika melintas di Jalur Pantura, tepatnya di Jalan Tuban - Babat, Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur Pantura, tepatnya kilometer 14-15 jalan Tuban-Semarang, turut Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jumat sore (22/1/2016).
Pada awal tahun ini tingkat hunian terbilang rendah, namun hal itu tidak menyurutkan pelaku bisnis perhotelan mejaga eksistensinya.
Musim panen padi di Kecamatan Singgahan atau tepatnya di Desa Jojokan bisa dibilang memuaskan karena selain hasil panen yang meningkat harga gabah pun mahal