Apa Kabar Bumi Wali?
Tabrak Lari, Pelajar Asal Rengel Tewas
Kasus tabrak lari terjadi di jalan Soko - Pakah, tepatnya di Desa/Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, pagi ini, Rabu (2/12/2015).
Kasus tabrak lari terjadi di jalan Soko - Pakah, tepatnya di Desa/Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, pagi ini, Rabu (2/12/2015).
Pada setiap perayaan, baik itu saat hari besar keagamaan, liburan, atau acara keluarga, makan bersama adalah kegiatan utamanya. Makanan yang berlimpah di meja makan bisa membuat kita makan berlebihan.
Pembunuhan terjadi di Dusun Rembes, Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban mengakibatkan satu Korban meninggal dunia dan satu korban luka serius. Sebelum insiden ini, diduga kedua korban mendatangi rumah tersangka.
Lagi-lagi kasus pembacokan terjadi di Kabupaten Tuban. Di malam dan waktu yang hampir bersamaan, selain pembacokan di Kecamatan Palang, pembacokan juga terjadi di salah satu kandang sapi yang ada di Kecamatan Montong.
Dugaan pengeroyokan yang berimbas tewasnya Teguh Purnomo (15), warga Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, di lingkungan salah satu lembaga pendidikan di Desa Tanggir, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban ditengarai akibat rasa curiga sesama pelajar.
Dua warga Dusun Rembes, Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan tetangganya sendiri.
Petugas kepolisian mengamankan sembilan tersangka pengeroyokan dan kekerasan yang berujung kematian, terhadap Teguh Purnomo (15), pelajar asal Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Dikonfirmasi tentang meninggalnya pelajar asal desanya, Kepala Desa (Kades) Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Syamsul mengaku belum mengetahui kronologi kejadian dugaan pengeroyokan yang menewaskan, Teguh Purnomo.
Sejumlah pelajar berseragam abu-abu, dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tuban, membagikan ratusan bunga kepada pengguna jalan di traffic light, Jalan Pramuka, Tuban, Selasa (01/12/2015).
Suatu kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Tuban, ketika Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas Jagongan Matoh.