Skip to main content

Category : Tag: Do


Mediasi Ketiga Konflik Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Dua Kubu Belum Ada Titik Temu

blokTuban.com – Mediasi ketiga sengketa internal Klenteng Kwan Sing Bio Tuban yang digelar Komisi II DPRD Kabupaten Tuban, Senin (11/8/2025), belum ada titik temu. Alih-alih mendekatkan pendapat, forum justru memunculkan pernyataan tegas dari masing-masing kubu tanpa menghasilkan kesepakatan final. Hadir dalam forum tersebut Ketua Terpilih Klenteng Kwan Sing Bio, Go Tjong Ping, bersama dua tokoh yang sejak awal berada di jalur berseberangan Alim Sugiantoro dan pihak Surabaya yang ditokohkan sebagai penengah Soedomo Margonoto dan kawan-kawan.

PT Solusi Bangun Indonesia Terima Kunjungan Pemkab Tuban

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang merupakan anak usaha dari SIG menerima kunjungan jajaran pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tuban yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Tuban, Drs. Agus Wijaya M.AP.

Diterpa Aksi Penolakan, KEI Klarifikasi Legalitas Survei Seismik di Kangean

blokTuban.com – Gelombang penolakan masyarakat terkait rencana survei seismik di wilayah Kangean ditanggapi langsung oleh manajemen Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI). Melalui siaran pers resminya tertanggal 25 Juni 2025, perusahaan migas nasional itu menyampaikan klarifikasi dan bantahan atas sejumlah tudingan yang beredar di masyarakat maupun media.

Ini Syarat Jadi Vendor Kilang Pertamina, Gak Bisa Asal Daftar!

Jadi vendor di Kilang Pertamina bukan perkara gampang. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan pentingnya kemitraan yang bersih dan patuh hukum bagi siapa saja yang ingin jadi mitra penyedia barang dan jasa mereka.

Inspirasi dari Timur: Ketika Wisata Malasigi dan Listrik dari Pertamina Bertemu

Kampung Wisata Adat Malasigi di Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya telah lama berdiri atas kerja keras masyarakatnya. Dengan semangat swadaya dan komitmen menjaga hutan, mereka membangun kawasan wisata yang kini dikenal luas, meski akses menuju lokasi harus melalui jalan rusak puluhan kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Itu pun tidak bisa menggunakan kendaraan dengan standar biasa, namun harus kendaraan double cabin yang bisa merayap di antara jalan tanah dan perbukitan.