Korban Banjir di Bangilan Dapat Bantuan
Banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Tuban, membuat sejumlah warga masyarakat membutuhkan bantuan.
Banjir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Tuban, membuat sejumlah warga masyarakat membutuhkan bantuan.
Hujan deras kembali melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Tuban sore ini, Minggu (19/6/2016). Tidak hanya wilayah Tuban selatan yang diterjang banjir, tetapi juga wilayah perkotaan dan pinggiran Kota Tuban.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan sejumlah bantuan bagi korban banjir di Kecamatan Kenduruan dan Bangilan, Minggu (19/6/2016).
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Taman Pemakaman Umum (TPU) sudah siap diproses untuk dijadikan Perda. Usulan Raperda dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban ini adalah untuk mengatur ketentuan penggunaan TPU agar tidak dipergunakan sesuai dengan keinginan pribadi.
Bulan Ramadan selama ini selalu dinanti oleh umat muslim. Sebab, saat itu dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil baligh diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu mukjizat dalam kesehatan. Tidak hanya itu saja, komunikasi dengan Sang Pencipta, Allah SAW bertambah baik ketika berpuasa.
Banjir akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai Kali Kening juga melanda wilayah Kecamatan Kenduruan. Tercatat ada dua Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir dan mengakibatkan warganya mengungsi.
Ketinggian air akibat luapan anak Kali Kening yang melintas di Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, terus meninggi. Akibatnya, tidak sedikit rumah warga di Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan, Tuban kebanjiran dan membuat penghuninya mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
Banjir terjadi di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Jatirogo malam ini, Sabtu (18/6/2016). Setelah salat Tarawih, banjir yang terjadi karena curah hujan tinggi dan luapan kali kening terlihat semakin parah.
Sejumlah anak muda yang tergabung dalam 'Gerakan Tuban Menulis', mencoba menyuguhkan hal lain dari kebiasaan warga di bulan ramadan. Mereka menyebutnya dengan Ngabuburead untuk mengganti istilah ngabuburit jelang buka puasa.
Kusumawardhani, begitulah nama awalnya saat masih berada di lingkungan istana Kerajaan Majapahit dan sebelum memeluk agama islam. Anak dari seorang Raja Majapahit ke IV, Prabu Hayam Wuruk.