Skip to main content

Category : Tag: Asi


Tak Nunggu Pemerintah, Warga Dasin Pilih Gotong Royong Bereskan TPA

Reporter: Mochamad Nur Rofiq ‎ ‎blokTuban.com – Menjelang musim hujan, Upzis Lazisnu PRNU Desa Dasin, Kecamatan Tambakboyo, kembali turun tangan menangani persoalan lingkungan. Bersama Karang Taruna dan warga setempat, mereka menggelar aksi bersih-bersih di area sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Dasin.

Infotorial

Riset Jalan, Inovasi Tumbuh: Tuban Raih Apresiasi BRIDA Optimal 2025

Reporter: Mochamad Nur Rofiq blokTuban.com – Kabupaten Tuban kembali mencatatkan prestasi di kancah nasional. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten Penerima Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal Tahun 2025 untuk kategori Indikator Perumusan Kajian Kebijakan yang Dimanfaatkan.

LTN PCNU Tuban Gelar Launching dan Bincang Buku Jejak Keteladanan Profil 25 Kiai NU Tuban

Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban menggelar kegiatan Launching dan Bincang Buku berjudul Jejak Keteladanan Profil 25 Kiai NU Tuban, pada Sabtu (26/10/2025), di Aula Kantor PCNU Tuban. Kegiatan ini menjadi upaya penting dalam memperkuat tradisi literasi sekaligus mengabadikan keteladanan para ulama NU di Bumi Wali Tuban.

Peringati Hari Santri, Aswaja NU Center Tuban Kukuhkan Komitmen Moderasi dan Toleransi

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025, Aswaja NU Center PCNU Kabupaten Tuban sukses menggelar Seminar Nasional bertema “Mengukuhkan Nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah untuk Menjaga Keharmonisan Bangsa” pada Kamis (23/10/2025), bertempat di Kampus Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban.

KPID Jawa Timur Soroti Tayangan Trans7 yang Dianggap Bermuatan SARA dan Disinformasi tentang Pondok Pesantren

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur menyoroti salah satu tayangan di program televisi nasional Trans7 yang dinilai mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) serta menyebarkan informasi menyesatkan tentang kehidupan di pondok pesantren. Tayangan tersebut menjadi perhatian publik setelah sejumlah adegannya dianggap memperkuat stereotip negatif terhadap santri, kiai, dan lembaga pendidikan keagamaan.