
Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Lebruk yang memiliki rasa asam manis legit, seolah menjadi makanan wajib setiap ritual 'Sampur Bawur' di Dusun Tanggung, Desa Kedungjambangan, Bangilan, Tuban, Jawa Timur.
Tradisi Sampur Bawur merupakan serangkaian upacara sedekah yang dilakukan usai petani Nampek (pengolahan sawah persiapan tebar benih). Tradisi Sampur Bawur merupakan kegiatan yang dilakukan untuk bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat terhindarkan dari balak atau mala petaka. Kegiatan yang diisi dengan membaca ayat-ayat Alquran, zikir, dan do'a itu kemudian ditutup dengan makan bersama.
Selain wajib ternyata olahan ini, memiliki makna sebagai wujud doa bagi masyarakat baik petani maupun yang berprofesi lainnya. Seperti yang dilakukan warga Tanggung, Kedungjambangan disaat melakukan upacara tahunan tersebut.
Masyarakat meyakini, jajanan berbahan dasar tepung beras dan terigu dicampur dengan tape singkong dapat dijadikan isyarat tolak balak. Hal itu sesuai yang diungkapkan tokoh masyarakat setempat, Sumijan (64).
"Lebruk di acara Sampur Bawur merupakan bagian yang tidak dipisahkan, dari pendahulu kita itu bisa dikatakan sebuah keharusan," terang Kakek dua cucu itu.
Sumijan menjelentrehkan, makanan khas Tuban ini, biasanya disuguhkan bersama dengan tumpeng yang dibawa warga saat upacara Sampur Bawur berlangsung. Masyarakat meyakini dengan lebruk penyakit bisa 'Bawur' (buta, red) sehingga tidak jadi menyerang warga.
"Lebruk sebagai wasilah, tujuannya tetap minta kepada Allah," tandasnya.
Warga setempat, Senok Wagiem ketika ditemui blokTuban.com mengatakan, dalam pembuatan lebruk ada dua cara. Bisa dilakukan dengan mengukus dan memanggang. Bentuknya pun bervariasi ada yang dibentuk menyerupai apem, kerucut, dan ada yang dibentuk bulat besar mirip dengan pizza.
"Tergantung selera, kalau saya membuat menyerupai apem dengan cara dipanggang," tukas ibu Kepala Dusun Tanggung itu.
Kemudian lanjutnya, sebelum membuat lebruk, hendaknya disiapkan dulu bahannya. Diantaranya yang utama, tepung beras, terigu, tape singkong, santan, gula, dan pengembang. Semua bahan diaduk dengan air kemudian didiamkan selama kurang lebih satu jam sebelum dikukus atau dipanggang.[rof/ito]