Ngulik Migas Bareng Pakar! Jurnalis Tuban, Bojonegoro dan Blora Dapat Bekal Liputan dari SKK Migas

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Sejumlah wartawan di Kabupaten Tuban, Bojonegoro Jawa Timur dan Blora Jawa Tengah berkesempatan hadir dan mengikuti kegiatan Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) ke-49, pada 19-21 Mei 2025, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.

Dari Tuban ada jurnalis blokTuban.com dan BeritaJatim.com. Dari Bojonegoro ada media SuaraBanyuurip.com, BeritaBojonegoro.com dan INews Bojonegoro. Dan satu peserta dari Blora yakni pantura.inews.id.

Ke-enam jurnalis tersebut hadir di IPA Convex diajak oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Mereka adalah yang lolos lomba nulis yang digelar KKKS Lapangan Banyuurip, Blok Cepu di bulan Ramadan lalu. 

Tak sekedar hadir di pameran IPA Convex, para jurnalis yang diberangkatkan EMCL kemudian diberi workshop/pelatihan bersama dengan para jurnalis dari kawasan Aceh hingga Maluku yang juga dibawa oleh Inpex dan Mubadala Energy. 

Kegiatan Empowering Regional Journalists (pelatihan wartawan daerah), bertajuk "Exploring Indonesia's Oil & Gas Sectorwith Insight & Integrity di Santika Hotel BSD Tangerang, Banten, telah berlangsung Senin 19 Mei 2025.

Diharapkan dalam pelatihan wartawan daerah meliput sektor Migas Indonesia dengan wawasan dan Integritas. Selain itu, banyak sisi menarik dari Migas yang terkadang luput dari pemberitaan. 

Topik yang diulas dalam pelatihan wartawan daerah sangat menarik. Seperti, Siklus proyek Migas Indonesia, Kontraktor Kontrak Kerjasama, Dana Bagi Hasil (DBH), Paticipating Interst (PI) dan Transisi Energi, Dekarbonisasi, dan Carbon Capture Storage (CSS).

Materi disampaikan oleh para ahlinya seperti, Hudi D. Suryodipura (Head of Communication SKK Migas), Dr. A Rinto Pudiyantoro (Dosen Universitas Pertamina), hingga Anggit Raksajati (Center for CO2 & Flared Gas Utilization ITB Center of Excellence (CoE) of CSS-CCUS Indonesia).

Dalam sambutannya, Hudi D. Suryodipura selaku Head of Communication SKK Migas mengatakan peran media dalam menyampaikan berita yang berimbang di dunia Migas semakin penting, agar informasi yang yang disampaikan akurat dan tidak menyesatkan.

Dalam era digital saat ini, judul berita sering kali menjadi faktor utama yang menarik perhatian pembaca. Oleh karena itu, penting bagi wartawan untuk tidak hanya fokus pada judul, tetapi juga memahami substansi dari setiap isu yang dilaporkan. 

"Penyampaian kritik harus didasari pemahaman yang kuat. Sering kali, kritik yang disampaikan tanpa memahami esensi dari isu justru menimbulkan kebingungan di masyarakat," ujarnya.

Menurut Hudi, memberikan ruang bagi semua pihak untuk menyampaikan pendapat juga tak kalah penting. Ditekankan bahwa dalam setiap penyampaian kritik atau informasi, harus ada keseimbangan dan keadilan untuk semua pihak yang terlibat.

Pertemuan ini diakhiri dengan harapan agar kolaborasi antara media lokal dan industri gas dapat terus ditingkatkan.

"Kami berharap media dapat membantu menyampaikan informasi yang benar dan berimbang, sehingga dapat meminimalisir gangguan dari masyarakat lokal terhadap proyek-proyek industri," tutup Hudi.

Dalam materinya, Dr. A Rinto Pudiyantoro seorang Dosen Universitas Pertamina ini lebih menekankan kepada kontrak bagi hasil dalam dunia Migas.

Ada dua sistem pertama Cos Recovery dan Gross Split, yang masing - masing memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda. 

ExxonMobil di Bojonegoro, Jawa Timur kontrak bagi hasil Migasnya menggunakan Cos Recovery, yaitu semua pembiayaan mulai awal pengeboran hingga keluar minyaknya dan resikonya ditanggung oleh ExxonMobil.

"Disini Pemerintah akan mengembalikan semua biaya operasional itu, setelah sumur tersebut menghasilkan gas secara aktif", ujarnya.

Wartawan juga diajak untuk menghitung angka dana bagi hasil (DBH) Migas dan DBH PBB Migas agar mereka bisa tahu bahwa Kabupaten/ Kota penghasil dan sekitarnya selain mendapatkan DBH Migas, mereka juga mendapatkan DBH PBB Migas yang nilainya juga besar.

Pada Selasa (20/5/2025) para jurnalis diajak berkunjung ke lokasi pameran oleh ExxonMobil. Pada kesempatan itu, satu dari tiga kelompok binaan EMCL yang sukses dan menginspirasi dalam pengelolaan sampah adalah Desa/Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. 

Kades Rengel, Mundir dalam presentasinya menjawab persoalan sampah secara gamblang dari hulu hingga hilir yang menjadi isu nasional. Tak sekedar menyelamatkan lingkungan, upaya tersebut juga telah sukses menyumbang PAD Desa Rengel lebih dari Rp40 juta setahun. 

[Al/Rof]