Penjelasan BMKG Tuban Soal Kemarau 2023 Lebih Panjang dan Kering
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi pada musim kemarau Tahun 2023 ini, akan lebih panjang dan kering jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi pada musim kemarau Tahun 2023 ini, akan lebih panjang dan kering jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Memasuki musim kemarau Tahu 2023 ini, banyak masyarakat di Kabupaten Tuban yang mengeluh karena kesehatan tubuhnya menurun. Rata-rata, mereka terserag penyakit flu atau batuk dan pilek (bapil).
Cuaca terik yang melanda Indonesia, termasuk Kabupaten Tuban bertepatan dengan musim mudik Lebaran 2023 akhir-akhir ini, banyak dikeluhkan oleh masyarakat luas.
Hujan petir masih berpotensi terjadi di Kabupaten Tuban, Selasa (7/3/2023). Sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan petir turun pada malam hari nanti.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa hujan petir merata di Kabupaten Tuban, Sabtu (26/11/2022). Sesuai pengamatan BMKG, hujan petir terjadi di 19 kecamatan dari 20 wilayah Tuban.
Sebelum terjadinya hujan pasti kita pernah merasakan udara terasa lebih gerah atau panas ternyata hal tersebut ada penjelasannya.
Suhu udara maksimum di wilayah Jawa Timur selama beberapa hari terakhir tercatat 35-36°C yang terjadi di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Pada bulan Juni 2022 suhu ketika malam hari terasa lebih dingin dari pada biasanya. Hal ini dapat dirasakan oleh masyarakat Jawa Timur dan tak terkecuali Kabupaten Tuban dan ternyata fenomena ini merupakan kejadian alamiah.
Banyak masyarakat mengeluhkan suasana gerah dan panas dalam beberapa hari terakhir. Terkait hal tersebut BMKG menjelaskan suasana gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi.
Beberapa hari belakangan masyarakat mengeluhkan panasnya suhu siang hari dan suasana yang cenderung gerah. BMKG menjelaskan suasana terik umumnya disebabkan oleh suhu udara yang tinggi dan disertai oleh kelembapan udara yang rendah. Terutama terjadi pada kondisi langit cerah dan kurangnya awan, sehingga pancaran sinar matahari langsung lebih banyak diteruskan ke permukaan bumi.