Tagar koin untuk Budaya Loka belakangan santer digaungkan oleh masyarakat yang rindu akan kesenian di Kabupaten Tuban. Rencanannya pengumpulan koin akan dimulai pekan depan, dan per 10 April 2022 jumlah koin yang terkumpul diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Tuban.
Pengurus Lembaga Amil Zakat Infak dan Sodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Ranting Sukolilo melaunching penghitungan pertama kali GerakanKoin NU Peduli warga Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban pada Minggu (14/3) lalu di Musala Al Hidayah Sukolilo.
Wujud realisasi program koin oleh para pemuda yang terhimpun dalam Remaja Pule Mandiri (RPM), diciptakan dalam bingkai peduli sosial serta memberi bantuan kepada fakir miskin dan yatim piatu.
Kesejahteraan bagi setiap warga masyarakat merupakan idaman semua orang. Berbagai upaya, demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa telah lama dirancang serta diterapkan dalam siasat realisasi pemerintahan. Sejurus pada tujuan itu pula, sejumlah pemuda yang terhimpun dalam kelompok Remaja Pule Mandiri (RPM) melakukan sebuah upaya sosial yang berbentuk Koin RPM.
Pasca dilakukan pengumpulan dan kirab Koin Nahdlatul Ulama (NU) Nasional beberapa waktu lalu, Kabupaten Tuban berhasil mengumpulkan uang sekitar Rp346.530.050 yang didapatkan dari total 23 kecamatan, rupanya menjadi yang terbanyak di taraf Nasional, Jumat (1/5/2018).
Program Koin NU yang digagas oleh MWCNU Kecamatan Rengel sejak penarikan perdana pada awal bulan Februari 2018 lalu dan direncanakan setiap tangal 5 awal bulan, kini telah menghasilkan pundi rupiah dan amal yang cukup besar.
Gerakan Koin Nahdlatul Ulama (NU) secara massif yang tumbuh dari bawah, dan relatif lebih terstruktur di Tuban bisa dikatakan memang diinisiasi dan dimotori oleh MWCNU Rengel. Dengan dorongan dan arahan dari PCNU dan PC Lazisnu Tuban, akhirnya terbentuklah Upzis NU CARE- Lazisnu Kecamatan Rengel.
Bupati Tuban KH. Fatkhul Huda melaunching gerakan koin NU serta meletakkan batu pertama pembangunan Kantor MWCNU Rengel di Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
Empat jenis mi instan instan asal Korea dinyatakan Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) mengandung babi. Untuk itu, importir yang bersangkutan diminta untuk segera menarik produk tersebut dari pasaran.
