Skip to main content

Category : Tag: Blok Cerpen


Blok Cerpen

Tuhan Sebut Kita Sia - Sia

Tentang Aksa, tokoh favorit Asa. Saat itu, Asa dan Aksa yang bisa dikatakan bukan teman, bukan musuh, bahkan bukan saudara, namun hanya sebatas kenal saja dengan sengaja menjatuhkan hatinya kepada sebuah lingkup yang lebih dari kata “teman”.

Blok Cerpen

Amplop Masrukin

Remang subuh baru saja dimulai, embun-embun masih malas di pucuk daun dan bulan masih terlentang mendengkur. Derit roda sepeda tua terdengar melas setengah memaksa. Sepertinya as roda butuh pelumas atau malah harus diistirahatkan karena usia.

Blok Cerpen

Hujan dan Nafasmu

Seorang laki-laki kurus terlihat sibuk memasukkan beberapa barangnya kedalam kantong plastik berwarna hitam. Raut mukanya begitu serius dan tergesa-gesa. Ia mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru dan celana hitam dengan ikat pinggang bergasper perak yang berkilauan. Rambutnya terlihat rapi meskipun aku tahu, dia tidak sempat mengoleskan minyak rambut pagi itu. Aku juga tahu dia belum sempat menghabiskan sarapannya karena pasti dia bangun kesiangan. Lagi, selalu seperti itu.

Blok Cerita Pendek

Perempuan Dalam Ingatan/Keping Ingatan II

Ini pertama kalinya aku bertugas ke luar negeri untuk liputan. Setelah bergelut di bidang jurnalistik sejak tiga tahun lalu. Jujur aku merasa gugup. Bapak dan ibu tak pernah membiarkan aku pergi terlalu jauh. Bahkan ketika aku akan berkuliah ke ibu kota, sementara Bapak dan ibu menetap di Yogyakarta, mereka menangis. Ada saja alasan tak masuk akal untuk menahanku. Padahal perjalanan dengan kereta tak sampai satu malam. Kini mereka harus merelakan anak gadis semata wayangnya terbang jauh hingga ke daerah timur raya Asia. Untung saja mereka tidak memaksa ikut dan memantau pekerjaanku selama 24 jam.

Blok Cerita Pendek

C

Inilah wajah Kota T. Saat pemerintah menyerukan semboyan spirit of harmony, tikus-tikus rakus menggerogoti lumbung padi. Bahkan Sandhya harus merasakan akibatnya saat mencoba mengulik kehidupan di salah satu eks lokalilasi C. Siapa yang menyangka obrolannya dengan seorang kawan berbuntut panjang.

C

Blok Cerita Pendek

Berakhirnya Begal Darsum

Sudah hampir 3 minggu ini, Darsum tak mendapat hasil apapun. Mondar-mandir tak tentu arah. Di rumah, istrinya hanya ngedumel mengenai kebutuhan. Rumah tangga yang kian membengkak. Pemasukan tak ada, hanya hutang terus menumpuk. Warung sana hutang, warung sini hutang. Istrinya semakin bertambah cerewet, dan terus minta uang dari Darsum yang tak bisa berbuat apa-apa. Mau ambil kayu di hutan sekarang sulit karena penjagaan dari polisi hutan semakin ketat.

Blok Cerita Pendek

Weton

Suatu saat aku memang pernah berjanji. Ketika hitungan wetonku memang tak baik dengan calon suamiku, aku harus rela meninggalkan dia bagaimanapun perasaanku. Tapi, kenapa hal ini harus kualami saat pernikahanku kurang tujuh hari? 

Weton