Menag RI Umumkan Pembatalan Keberangkatan Haji, 1.296 CJH di Tuban Batal Berangkat Tahun Ini
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Agama (Kemenag) RI resmi mengumumkan pembatalan pemberangkatan haji tahun 1442 H/2021 M.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Agama (Kemenag) RI resmi mengumumkan pembatalan pemberangkatan haji tahun 1442 H/2021 M.
Pelaksanaan sembahyang dalam rangka Hari Tri Suci Waisak dilaksanakan oleh umat Buddha di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban.
Reporter: Khoirul Huda blokTuban.com - Jarum jam menunjukan pukul 14:00, Jumat (21/5/2021). Sengatan matahari sedang terik-teriknya. Padangan pengguna jalan di lampu merah bundaran Letda Soetjipto, Tuban, terpaku pada satu sosok di tengah jalan. Sosok berpakaian putih, ber-make up putih, sedang memegang kayu menyerupai batu nisan di tengah jalan.
Masa tunggu atau antrian keberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) di Kabupaten Tuban mencapai 31 sampai 32 tahun. Hal itu diungkapkan oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Umi Khulsum.
Masa pandemi Covid-19 rupanya tidak mempengaruhi warga di Kabupaten Tuban untuk mendaftar haji. Bahkan, pendaftar haji melalui jalur reguler tahun 2021 justru cenderung tinggi.
Masjid Agung Tuban akan menggelar Salat Idul Fitri 1442 H pada Kamis (13/5) pagi dengan protokol ketat. Salah satunya hanya menampung 500 jamaah dari kapasitas normal 1.500 orang.
Bangunan masjid dua lantai yang berdiri megah di lingkungan Mapolres Tuban akhirnya diresmikan. Peresmian masjid yang diberi nama 'Baitul Mu'min' itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono didampingi Bupati Tuban dan Dandim 0811 Tuban, Sabtu (8/5/2021).
Memasuki hari ke 17 Ramadan 1442 H, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban menyelenggarakan kegiatan Peringatan Nuzulul Qur'an Tahun 1442 H Kementerian Agama Kabupaten Tuban bertema 'Kebersamaan Dalam Keberagaman'.
Nikah di malam songo atau malam 29 Ramadhan, menjadi seremonial bersejarah bagi siapa saja yang menjalani. Tak terkecuali pula para calon pengantin (Catin) yang ada di Kecamatan Soko.
“Memahami sejarah-budaya adalah salah satu cara mencintai tanah kelahiranâ€