RSUD dr. R. Koesma Tuban Kekurangan Dokter Spesialis

Reporter : Moch. Nur Rofiq 

blokTuban.com - Ketua Komisi 4 DPRD Tuban, Sri Rahayu, mengungkapkan bahwa pelayanan di RSUD dr. R. Koesma Tuban masih mengalami kekurangan tenaga dokter spesialis dan subspesialis meskipun fasilitasnya telah memadai. Hal ini disampaikan usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada akhir Desember 2024.  

“Memang masih kurang jumlah dokter spesialisnya, apalagi yang subspesialis. Padahal, untuk fasilitas sudah sangat lengkap,” ujarnya.  

Menurut Sri Rahayu, Pemerintah Kabupaten Tuban telah membuka formasi untuk dokter spesialis dan subspesialis dalam seleksi CPNS tahun ini. Namun, minat pendaftar masih rendah. “Ini problem yang kita hadapi,” tambahnya.  

Selain itu, fasilitas penunjang penyakit jantung yang telah tersedia di RSUD tersebut masih belum dapat digunakan untuk pasien BPJS. Menanggapi hal ini, Komisi 4 DPRD Tuban berencana berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk mencari solusi. “Kita akan ke BPJS untuk membicarakan ini,” tegasnya.  

Mengenai antrean panjang di RSUD, Sri Rahayu menjelaskan hal ini terjadi akibat ketidaktahuan masyarakat mengenai sistem antrean online. Banyak pasien yang datang lebih awal dari jadwal yang ditentukan, sehingga menimbulkan penumpukan. “Ini perlu kita sosialisasikan terus ke masyarakat,” ungkapnya.  

Direktur RSUD dr. R. Koesma Tuban, Masyudi, membenarkan bahwa kekurangan tenaga dokter subspesialis menjadi salah satu fokus utama pembenahan. Meski aturan BLUD memungkinkan penerimaan tenaga baru, pihaknya terkendala regulasi dari Kementerian PAN-RB.  

“Spesialis dasar sudah lengkap, namun kami sedang mengembangkan layanan subspesialis, seperti bedah kardiovaskular untuk kasus pembuluh darah dan dada. Tahun depan, kami juga menargetkan membuka layanan khusus pasien kanker dengan bedah onkologi,” jelas Masyudi.  

Layanan penyakit jantung, seperti pemasangan ring, juga masih terkendala kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Hal ini disebabkan proses asesmen dan prioritas dari pemerintah pusat yang belum selesai.  

“Saat ini, RSUD di daerah sekitar, seperti Bojonegoro, sudah melayani pasien BPJS untuk kasus serupa. Ini menjadi salah satu alasan tertundanya kerja sama kami,” tutup Masyudi.  

Dengan berbagai tantangan yang ada, pihak RSUD bersama DPRD Tuban berupaya melakukan pembenahan agar pelayanan kesehatan di Tuban semakin optimal. [Rof/Ali]