103 Ahli Waris Tuban Dapat Pelimpahan Porsi Haji

Reporter : Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Sebanyak 103 orang yang mengajukan pelimpahan porsi haji, baik karena meninggal dunia maupun sakit, mengikuti Sosialisasi Pelimpahan Porsi Haji Reguler yang diselenggarakan oleh Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Tuban. Acara tersebut digelar di Gedung PLHUT pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, didampingi oleh Plt. Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Moh. Ansori, turut memberikan sambutan dan arahan dalam kegiatan tersebut. 

Dalam sambutannya, Umi menyampaikan bahwa para undangan yang hadir merupakan orang-orang yang mendapatkan anugerah. 

"Mungkin di antara Bapak Ibu belum ada yang mendaftar atau sudah mendaftar namun keberangkatan masih lama. Namun, tiba-tiba mendapatkan anugerah pelimpahan porsi," ujarnya dikutip dari akun medsos Kemenag Tuban, Jumat (11/10/2024). 

Umi juga mengingatkan para peserta untuk bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orang tua atau kerabat yang memberikan pelimpahan porsi haji, terutama jika masih hidup. 

"Bagi yang menyebabkan pelimpahan porsi sudah meninggal, mohon selalu didoakan," tambahnya.

Pelimpahan porsi haji ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, di mana jemaah haji yang meninggal atau mengalami sakit permanen yang dinyatakan tidak mampu (istithoah) oleh diagnosa dokter rumah sakit pemerintah, dapat melimpahkan nomor porsinya kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan perundangan.

Umi juga berpesan agar peserta senantiasa mendoakan orang yang telah memberikan pelimpahan porsi haji dan tidak lupa untuk membadalhajikan, sehingga yang digantikan juga memperoleh pahala haji mabrur. 

Selain itu, Umi mengajak peserta yang telah menerima pelimpahan untuk mulai mengikuti manasik haji, meskipun tidak berangkat dalam waktu dekat. 

"Mengikuti manasik haji beberapa kali sangat baik, semakin banyak memahami manasik, semakin banyak ilmu tentang haji. Dengan begitu, nantinya bisa menjadi jemaah yang mandiri dan tidak bergantung pada pembimbing atau jemaah lainnya saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci," pungkasnya.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para penerima pelimpahan porsi haji agar siap secara mental dan spiritual untuk melaksanakan ibadah haji di masa mendatang. [Rof/Ali]