Kapan Peringatan Isra' Mi'raj 2024? Ini Hikmah yang Dapat Diambil

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Isra Mikraj adalah peristiwa penting bagi umat Islam. Hal ini menjadi bukti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan dari sana ke langit-langit yang berbeda-beda, termasuk Sidratul Muntaha, tempat Nabi berkomunikasi langsung dengan Allah.

Lantas kapan peringatan Isra Mikraj 2024? Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Isra Mikraj 2024 jatuh pada Kamis, 27 Rajab 1445 H atau 8 Februari 2024.

Peristiwa bersejarah ini diabadikan dalam firman Allah swt,(QS Al-Isra [17]: 1) 

سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ   

Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Isra [17]: 1) 

Belajar dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad saw ini terdapat hikmah yaitu:

1. Tingginya derajat kehambaan

Derajat kehambaan di sisi Allah memiliki nilai yang sangat tinggi, seperti firman Alla":
 
وَعِبَادُ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمۡشُونَ عَلَى ٱلۡأَرۡضِ هَوۡنٗا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلۡجَٰهِلُونَ قَالُواْ سَلَٰمٗا   

Artinya: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan [25]: 63)

2. Bekal dakwah Rasulullah

Selama Rasulullah saw berdakwah di Kota Mekah, beliau merasakan betapa berat cobaan dan ujian dirasakan. Orang-orang tercinta dan orang-orang tempat beliau bersandar silih berganti wafat, saat orang-orang Quraisy tengah begitu ganas menindas. Sampai kemudian para sejarawan menamai duka Rasulullah atas kewafatan orang-orang tercinta dengan nama ‘amul huzni (tahun kesedihan). Setelah itu Allah mengisra’kan Nabi-Nya.

3. Menyampaikan kebenaran meksi pahit

Sebagian kaum beriman, setelah mendengar ‘cerita tidak masuk akal’ perjalanan Isra Mikraj ini, mereka keluar dari Islam. Sampai Nabi saw harus menceritakan bukti-bukti untuk memperkuat argumennya; seperti soal bangunan masjid Aqsha dan kafilah dagang yang beliau lihat saat Isra.

Nabi tetap menyampaikan kabar peristiwa Isra Mikraj yang dialaminya dengan terus terang. Meski harus dibalas dengan cacian dan ejekan dari orang-orang musyrik. Bukankah beliau pernah bersabda, “Katakanlah kebenaran, walau pahit kenyataan.”

4. Keistimewaan Masjid Al-Aqsha bagi muslim

Sebelum peristiwa Isra Mikraj, masjid al-Aqsha dinamakan Baitul Maqdis. Perjalanan Isra dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis dan Mi’raj dari Baitul Maqdis menuju langit dunia sampai bertemu Rabb-nya, merupakan isyarat bahwa Masjid al-Aqsha memiliki keistimewaan bagi umat Islam.   

Bahkan masjid ini pernah menjadi kiblat salat sebelum akhirnya berganti Ka’bah. Pahala shalat Baitul Maqdis (Masjid al-Aqsha) juga 500 kali lipat dibanding masjid biasa.

5. Pentingnya perintah shalat 

Peristiwa Isra Mikraj juga menjadi hari ulang tahun bagi shalat lima waktu. Dalam hadits Nabi dijelaskan bahwa kewajiban salat bagi umat Muslim terjadi pada malam Nabi Muhammad saw Mi’raj ke langit. Hanya syariat salat yang beliau terima langsung, bukan dengan wahyu melalui perantara malaikat Jibril sebagaimana kewajiban-kewajiban lainnya. Tidak heran, dalam agama Islam, salat merupakan tiang agama (Imad ad-Din).

‘Ilmul yaqin Nabi saw naik level ke ‘ainul yaqin Sebelum Mikraj, Rasulullah saw hanya mendengar sifat-sifat soal surga, neraka dan hal-hal gaib lainnya melalui wahyu. Ini namanya ‘ilmul yaqin; Nabi mengimaninya tapi belum melihat langsung. Ketika Mikraj, Rasulullah saw meliat langsung dengan mata kepala beliau sendiri. Ini namanya ‘ainul yaqin.

Itulah peristiwa penting dibalik perjalanan Rasulullah selama Isra Mikraj yang dapat dipetik hikmahnya.


Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS