Kerangka Utama Jembatan Glendeng Tuban akan Ditopang 18 Portal Beton

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Jembatan Glendeng penghubung Kabupaten Tuban-Bojonegoro pada Sabtu (23/9/2023) masih ditutup total. Penutupan ini dilakukan karena ada perbaikan jembatan yang rusak akibat longsor di salah satu sisinya.

Adapun update terkini Jembatan Glendeng telah melampaui target yaitu 34 persen dari 32 persen. Dengan anggaran Rp20,815 miliar, jembatan diharapkan rampung pada 21 Desember 2023.

"Perbaikan Jembatan Glendeng telah dimulai pada 25 Juli sesuai kontrak berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, Tuban," ujar Kabid Bina Marga Dinas PUPR,PRKP Tuban, Basdi dikutip blokTuban.com dalam keterangan resminya.

Jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo, membuat pihak Pemerintah Kabupaten Tuban dan kontraktor lebih teliti. Sebab, saat musim banjir tiba potensi longsor lebih besar karena faktor naik turunnya debit air Bengawan Solo.

Oleh karena itu, jembatan ini diperkuat dengan sheetpile di sebelah utara Jembatan Glendeng. Dengan panjang total sheetpile 84,8 meter diharapkan mampu menahan longsor.

"Sheetpile ini didesain untuk menahan longsor saat musim hujan tiba," imbuh Basdi.

Selama masa pengerjaan proyek bulan Juli-Desember 2023, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Yakni pembuatan tiang penyangga sementara, penahan tanah, dan pondasi jembatan berupa bore pile.

Dalam proses pengerjaan kontruksi utama, jembatan diangkat dengan kerangka baja. Direncanakan jembatan akan berdiri di atas portal beton.

Portal beton tersebut memiliki diameter 1 meter sebanyak 18 titik dengan kedalaman 44 meter. Untuk kontruksi jembatan ditopang bore pile diameter 60 cm sebanyak 10 titik dengan kedalaman 46 meter.

"Pondasi bore pile tidak menyebabkan tanah bergetar dan cocok dipakai di kawasan padat penduduk," tutupnya. [Ali/Dwi]