Tahun 2022, Wacana Pilkades Elektronik akan Dilakukan

Reporter : M. Anang Febri 

blokTuban.com - Tahun 2022 mendatang, ada sejumlah wilayah desa di Kabupaten Tuban bakal melangsungkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Akan tetapi, proses pemilihan pemimpin desa itu digadang-gadang bakal beda dari sebelumnya. 

Jika Pilkades yang lalu-lalu masih pakai cara manual, dengan sistem coblos kertas menggunakan paku, tahun depan diwacanakan akan diubah lebih modern dengan menggunakan sistem elektronik. 

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Tuban, Lutfi Firmansyah saat melakukan sosialisasi public hearing Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pilkades. 

"Jadi harapan kami, kemarin pada rapat kerja, kami ingin meniru Kabupaten-Kabupaten yang selama ini sudah sistem memakai pemilihan kepala desa bukan mencoblos. Tapi menggunakan elektronik," ujar Lutfi kepada para peserta public hearing yang digelar di kawasan Dusun Dalwo, Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko, Sabtu (22/5/2021) siang kemarin. 

Dijelaskan Lutfi, sistem Pilkades elektronik yang ia sebutkan tadi telah dipakai oleh sejumlah kawasan di Yogjakarta. Seperti Selaman dan Bantul yang sudah tak menggunakan paku lagi untuk mencobloa surat suara. 

Sistem ini diklaim bakal lebih cepat, yang mana menggunakan tab yang diinstal aplikasi khusus. Contoh, jika ada 3 Cakades, maka warga tinggal sekali klik gambar yang ia pilih. Tinggal pencet sekali, dan tak bisa dipencet 2 kali. 

"Akan langsung terinput di layar powerpoint. Sudah jelas, jadi gak bisa dimanipulasi. Sistem elektronik itulah yang diharapkan untuk modernisasi tentang pemilihan Kepala Desa. Rencananya 2022 juga kita pakai, tapi bukan semua desa," lengkapnya. 

Adapun alat serta sarana prasarana sistem Pilkades berbasis elektronik ini harus joint kepada sebuah PT yang bekerjasama dengan Dispemas Kabupaten Tuban.

"Saat ini masih proses penganggaran alat. Karena Dispemas belum siap untuk serentak, maka kami ingin coba di kecamatan kota. Dan rencana serentak, mungkin diatas tahun 2025," pungkas Lutfi. 

Perihal perbandingan sistem Pilkades yang dinilai lebih moder ini, tentu akan lebih mengirit biaya. Karena alatnya bukan sekali pakai. Namun bisa dipakai lagi, karena berbasis IT. [feb/col]