Pro-Kontra Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19

Penulis: Muzawwaqur Rosikhul Iman

Kondisi saat ini dimana semua aktivitas dilakukan secara daring termasuk perkuliahan membuat semua harus bisa beradaptasi dengan baik. Tentu saja perkuliahan yang dilakukan secara daring suasananya berbeda dengan perkuliahan yang dilakukan secara luring.

Angka positif Covid-19 yang setiap harinya bertambah tentu saja membuat kita semakin tidak tahu kapan pandemi ini usai. Pihak kampus atau yang bersangkutan tentu berfikir dua kali jika mengizinkan pembelajaran secara luring atau yang dikenal dengan istilah pembelajaran tatap muka.

Banyak sekali yang perlu dipertimbangkan jika perkuliahan dilakukan kembali secara tatap muka, banyak kampus atau sekolah yang sudah mengeluarkan SK (Surat Keputusan) bahwa sampai tahun depan 2021 pembelajaran tetap dilakukan secara daring. Pembelajaran secara daring tentu saja memiliki banyak sekali permasalahan, tidak hanya sinyal dan gawai yang tidak tercukupi. Akan tetapi, banyak hal lain di luar sana yang membuat pembelajaran secara daring ini bisa dibilang kurang efektif. Mungkin bagi masyarakat perkotaan hal seperti ini sudah sangat wajar dilakukan sebelum adanya pandemi seperti ini. Namun, tak demikian halnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah dimana kondisi nya tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Kondisi seperti itulah yang menjadi pertimbangan tersendiri jika terus dilakukan pembelajaran secara daring, karena semua fasilitas yang ada tidak merata dan adanya ketimpangan yang sangat mencolok antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Kami telah melakukan survei mengenai pro-kontra diadakannya pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 dan mendapatkan respon sebanyak 40 mahasiswa. Berdasarkan hasil survei tersebut, diperoleh data yakni sebanyak 70% mahasiswa setuju apabila diadakan pembelajaran secara luring atau tatap muka dan 30% setuju dengan diadakannya pembelajaran secara daring di masa pandemi ini.

Banyak mahasiswa yang berbeda pendapat mengenai keefektifan pembelajaran secara daring. Ada 52,5% mahasiswa berpendapat bahwa pembelajaran daring tidak efektif, 45% berpendapat cukup efektif, dan hanya 2,5% yang berpendapat bahwa pembelajaran secara daring ini efektif.

Pengertian Pembelajaran Daring dan Luring

Pembelajaran daring dan luring merupakan pola pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini. Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” yang artinya pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan secara online atau tidak bertatap muka secara langsung melainkan dengan menggunakan platform yang telah tersedia.

Sistem pembelajaran secara daring ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi berupa Google Classroom, Google Meet, Zoom, dan lain sebagainya.

Tujuan dari pembelajaran daring yaitu menciptakan pola pembelajaran yang modern sehingga menciptakan generasi yang melek teknologi, melatih siswa ataupun mahasiswa untuk memiliki kreativitas tinggi dan melihat masalah dari berbagai sisi, serta mampu mengembangkan keterampilan yang baru.

Sedangkan, kebalikan dari pembelajaran daring yaitu pembelajaran luring. Luring merupakan singkatan dari “luar jaringan” yang artinya pembelajaran luring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan bertatap muka secara langsung di suatu instansi pendidikan.

Pembelajaran luring merupakan pembelajaran yang selama ini diterapkan di Indonesia. Namun, dikarenakan adanya pandemi Covid-19, sistem pembelajaran pun terpaksa harus dialihkan ke sistem pembelajaran daring. Hal ini tentunya menimbulkan banyak terjadinya perubahan pada aspek pendidikan. Peralihan sistem pembelajaran dari luring ke daring pun tentunya berdampak bagi masyarakat, dampak tersebut dibagi menjadi dampak positif dan negatif dari pembelajaran daring.

Dampak Positif Pembelajaran Daring

Dibalik lika-liku pembelajaran secara daring, terdapat dampak positif dibaliknya. Jika pembelajaran secara tatap muka dilaksanakan maka hanyalah guru yang dapat melakukan pengawasan. Akan tetapi jika pembelajaran dilakukan secara daring maka keluarga juga dapat ikut berkolaborasi dengan guru dalam membangun pendidikan karakter dari peserta didik karena keluarga merupakan unsur paling utama dalam membangun kepribadian manusia.

Selain keluarga dapat berkolaborasi dalam membangun karakter, peserta didik juga dapat membangun skill penguasaan teknologi karena pembelajaran daring memerlukan penguasaan teknologi yang mencukupi. Peserta didik juga dapat terhindar dari penyebaran covid-19 karena pembelajaran dilaksanakan jauh dari kontak fisik.

Dampak Negatif Pembelajaran Daring

Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring juga menimbulkan banyak dampak negatif. Dampak negatif pembelajaran daring yaitu pertama, pembelajaran daring dinilai kurang efektif dan efisien.

Pembelajaran melalui daring membutuhkan usaha para siswa dan mahasiswa dalam memahami materi dan konsep yang disajikan dan disampaikan melalui video, powerpoint, dan kelas online. Kedua, keterampilan dalam penggunaan teknologi. Masih banyak pihak pengajar maupun yang diajar mengalami kebingungan dalam menggunakan media pembelajaran seperti Zoom, Googleclassroom, Googlemeet, dan lain sebagainya.

Ketiga, perkembangan teknologi yang dapat memicu adanya cyber crime pada aplikasi dan/atau platform pembelajaran daring. Keempat, munculnya tekanan dan stress yang dialami oleh siswa dan mahasiswa. Tekanan dan stress ini dipicu oleh rasa bosan karena metode pembelajaran yang dilaksanakan monoton. Di sisi lain juga adanya ketakutan masing-masing individu terhadap adanya pandemi Covid-19.

Kelima, ketidakmerataan akses di berbagai daerah, yang mana sering kali membuat siswa dan mahasiswa di daerah tertentu kesulitan dalam mengakses jaringan. Kesulitan dalam mengakses jaringan ini sangat berpengaruh dalam pemebelajaran daring terutama di kala dilaksanakannya kelas online.

Solusi atau Tips Pembelajaran Daring

Di masa pandemi seperti ini semua aktivitas yang biasanya kita lakukan di luar rumah semua dipindahkan ke rumah masing-masing. Mulai dari pekerjaan sampai dengan sekolah atau perkuliahan dilakukan secara daring. Tentu saja pembelajaran secara daring berbeda dengan pembelajaran tatap muka secara langsung, interaksi secara langsung saat melakukan aktivitas tentu saja lebih mudah dilakukan dan lebih tidak menjenuhkan. Akan tetapi, kondisi pembelajaran daring saat ini tentu saja banyak membuat beberapa orang merasa jenuh dan mudah bosan.

Bagaimana tips atau solusi untuk mengatasi kejenuhan dalam pembelajaran daring? Simak tips nya berikut ini:

Pertama, disiplin dalam membuat jadwal pelajaran atau mata kuliah. Dengan anda membuat jadwal pelajaran yang baik anda dapat meminimalisir kesibukan-kesibukan lainnya diluar mata kuliah sehingga dapat mengikuti pelajaran/mata kuliah dengan tepat waktu dan tidak menunda-nunda.

Kedua, ciptakan suasana yang nyaman. Suasana yang nyaman saat melakukan pembelajaran via daring tentu saja menunjang semangat dan kefokusan anda dalam melakukan pembelajaran via daring, anda tentu saja akan terasa lebih nyaman dan semangat untuk belajar jika suasana nya sangat cocok dengan anda.

Ketiga, koneksi internet yang cepat. Mungkin internet menjadi suatu hal wajib pada saat ini. Karena dengan internet lah kita semua dapat tehubung satu sama lainnya saat melakukan pembelajran daring. Dengan internet yang cepat tentu saja kita berharap agar saat pembelajaran daring kita tidak terputus-putus sinyalnya. Oleh karena itu, internet merupakan faktor kunci dalam hal ini. Keempat, batasi penggunaan gawai.

Sebisa mungkin gunakan gawai saat anda memang ada keperluan untuk pembelajaran atau perkuliahan. Menggunakan gawai terlalu sering juga tidak baik dan sangat tidak dianjurkan. Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan karena penggunaan gawai yang terlalu sering.

Daftar Pustaka:
- Sadikin, Ali. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Halaman. 216.
- Ermayulis, Syafni. 2020. Penerapan Sistem Pembelajaran Daring dan Luring di Tengah Pandemi Covid-19. https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/penerapan-sistem-pembelajaran-daring-dan-luring-di-tengah-pandemi-covid-19/. Diakses tanggal 15 Desember 2020.
- Wijaya, L. D. 2020. Dampak Negatif dan Positif Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19. https://metro.tempo.co/read/1391861/dampak-negatif-dan-positif-pembelajaran-jarak-jauh-selama-pandemi-covid-19/full&view=ok. Diakses tanggal 15 Desember 2020.
- Andini, Nur Fadhila. 2020. Dampak Pembelajaran Daring Bagi Mahasiswa Masa Pandemi Covid-19. Universitas Negeri Makassar.
- Argaheni, Niken Bayu. 2020. Sistematik Review : Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi Covid-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya. Vol.8 (2), 105-107.
- Hardiyanti, Andy. 2020. Solusi Pembelajaran Daring, Berikut Tips Agar Tidak Bikin Pening! https://andyhardiyanti.com/2020/09/solusi-pembelajaran-daring/. Diakses tanggal 15 Desember 2020.
- Lampiran rekap data respon mahasiswa: https://docs.google.com/spreadsheets/d/1gyzolc2fgKF271k2BLdVSc6F1DghP62Kl6dl1GJEmN4/edit?usp=sharing.