Semangat Perubahan Menuju Organisasi Modern, PSMTI Jatim Gelar Musprov IV

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Timur menyelenggarakan Musyawarah Provinsi (Musprov) IV di Fave Hotel di Kota Tuban, Sabtu (28/11/2020).

Menariknya, Musprov dilakukan secara offline dan online mengingat situasi yang masih dalam masa pandemi Covid-19.

“Musprov kali ini terasa istimewa karena dalam suasana pandemi, karena itu untuk pertama kali kami menyelenggarakannya secara offline dan online, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Ketua Panitia Pelaksana Musprov IV PSMTI Jatim, Iryanto Susilo.

Iryanto menjelaskan, protokol kesehatan diberlakukan kepada peserta yang hadir di lokasi acara, dari menjaga jarak sampai keharusan memakai masker. Sementara bagi para peserta yang tidak hadir di lokasi acara, panitia menyediakan sarana media sosial agar bisa mengikuti seluruh agenda Musprov.

“Kami menyediakan sarana media sosial yang memungkinkan, baik lewat aplikasi Zoom maupun YouTube channel. Jadi kemeriahan Musprov tidak akan terkurangi,” imbun Iryanto.

Musprov IV PSMTI Jatim membawa tema ‘kebersamaan menuju perubahan’. Kebersamaan yang menitikberatkan pada keguyuban dan semangat melakukan perubahan dari organisasi tradisional menuju modern.

“Kebersamaan lebih menitikberatkan pada keguyuban, sedangkan perubahan mengarah pada PSMTI menjadi organisasi efektif yang berkiprah dalam ke-Indonesiaan,” tandas Iryanto.

Menurut Iryanto, Musprov merupakan forum pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi PSMTI Jatim. Musprov adalah sarana yang demokratis untuk melanjutkan kepemimpinan dan berinovasi ke dalam organisasi sesuai dengan perkembangan jaman. Meski begitu, bukan berarti meninggalkan keguyuban dan kerja sama antar individu di dalamnya karena justru itulah substansi sebuah paguyuban.

“Harapannya, ke depan PSMTI Jatim bisa melanjutkan estafet kepemimpinan dengan tetap menjalankan program-program agar menjadi organisasi yang masuk dalam arus besar Bangsa Indonesia di segala bidang,” harap Iryanto.

Seperti dikatakan Iryanto, estafet kepemimpinan memang menjadi agenda utama Musprov IV PSMTI Jatim. Kepengurusan PSMTI Jatim yang sekarang dipimpin oleh Karno Harto Limanjoyo akan diserahkan kepada ketua baru terpilih.

Masih Iryanto, sama halnya dengan penyelenggaraan Musprov yang dilakukan secara offline dan online, demikian pula pemilihan ketua. Bila harus dilakukan voting, maka voting dilakukan secara langsung oleh pemilik hak suara yang hadir di lokasi dan online untuk pemilik hak suara yang mengikuti Musprov secara online.

“Voting dilakukan secara tertulis dan tertutup bagi peserta offline. Demikian pula dengan peserta online, kami punya teknik pengambilan suara zoom voting yang memungkinkan untuk itu,” ucap Iryanto.  

Musprov IV PSMTI Jatim diikuti oleh para pemilik hak suara dari 18 cabang (tingkat kabupaten/kota) se-Jatim. Juga para pengurus Provinsi PSMTI Jatim.

Kata sambutan disampaikan oleh Bupati/Wakil Bupati Tuban. Sementara Ketua Umum PSMTI Pusat, David Herman Jaya, yang secara resmi membuka Musprov IV PSMTI Jatim.

Iryanto menambahkan, PSMTI didirikan di Jakarta pada 28 September 1998, dilatarbelakangi terjadinya kerusuhan Mei yang menyasar warga Tionghoa sebagai korbannya. Melihat hal itu, para tokoh masyarakat menyadari ada akar masalah yang perlu didialogkan dan diselesaikan.

Muncul pemikiran untuk membuat sebuah wadah yang menampung dan menyalurkan aspirasi serta didialogkan dengan Pemerintah, DPR, dan golongan masyarakat. Tujuannya untuk menemukan akar masalah dan menyelesaikan sebaik-baiknya.

Kemudian disepakati untuk mendeklarasikan sebuah organisasi sosial etnis Tionghoa yang diberi nama PSMTI. Waktu itu ada 14 orang deklarator, di antaranya Anton Haliman (alm), Drs. Eddy Sadeli, SH, dan Brigjen (Purn) Teddy Jusuf.

Upacara deklarasi dihadiri lebih dari 1000 orang dan ditandai dengan penandatanganan Piagam Pendirian oleh 88 marga Tionghoa yang ada di Indonesia. PSMTI di awal mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar dari Dirjen Sospol Depdagri No. 132 Tahun 1998 tanggal 18 September 1998. Terakhir diperbaharui dengan Surat dari Kemenkumham No. AHU-0000055.AH.01.08 tahun 2018 tanggal 23 Januari 2018.

PSMTI kemudian juga didirikan di Jawa Timur pada 2003, dipimpin oleh HM Yos Soetomo sebagai perintis dan pendiri PSMTI Prov Jawa Timur. Setelah Yos Soetomo, estafet kepemimpinan PSMTI Jatim berpindah ke Drs. Ec. Yudi Sugiharto dan berlanjut ke Karno Harto Limanjoyo, ketua yang terakhir ini.

“Sekarang kita sampai pada penghujung periode kepemimpinan Bapak Karno Harto Limanjoyo yang akan ditutup dengan Musyawarah Propinsi Jawa Timur,” pungkas Iryanto. [rof/mu]